JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan keamanan dari kegiatan investasi di pasar modal syariah telah terbukti. Ini ditandai dengan telah beroperasinya pasar modal syariah selama 25 tahun di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, pasar modal syariah di Tanah Air telah bergerak sejak 1997, ditandai dengan penerbitan reksa dana syariah pertama pada saat itu. Seiring berjalannya waktu, pasar modal syariah dinilai telah teruji dalam pengelolaan investasi sesuai syariah Islam.
"Selama 25 tahun hingga sekarang pasar modal syariah telah teruji oleh waktu. Pengalaman dan sejarah dalam membuktikan pengelolaan investasi yang aman dan sesuai dengan prinsip syariah Islam," kata Erick dalam Peluncuran Video Edukasi dan Video Sejarah Pasar Modal Syariah, Selasa (12/4/2022).
Baca juga: Barang Hasil Pertanian Tertentu Kena PPN 1,1 Persen, Ditjen Pajak: 2013 Tarifnya 10 Persen...
Mantan bos Inter Milan itu meyakini, investasi memiliki peranan penting bagi perekonomian nasional, tidak terkecuali investasi berbasis syariah.
Oleh karenanya, Erick memastikan pemerintah terus mendukung dan memfasilitasi kegiatan investasi syariah di Indonesia. Berbagai bentuk dukungan itu mulai dari peluncuran indeks saham berbasis syariah hingga upaya literasi telah dilaksanakan.
"Ini diharapkan dapat mendukung peningkatan investasi bagi umat muslim di Indonesia, terutama seiring dengan transformasi teknologi dan digitalisasi yang juga berdampak signifikan terhadap cara-cara berinvestasi," tuturnya.
Baca juga: Harga Ayam Naik, Simak Daftar Harga Pangan di Jakarta Hari Ini
Meskipun keberadaan pasar modal syariah dinilai menjadi penting keberadaannya, pemahaman masyarakat terhadap kegiatan investasi tersebut masih minim. Ini ditandai dengan rendahnya tingkat literasi pasar modal syariah.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan, berdasarkan hasil Survei Nasional Pasar Modal Syariah, tingkat literasi masyarakat terhadap pasar modal syariah baru berada di angka 15 persen. Adapun tingkat inklusi pasar modal syariah hanya mencapai 4 persen.
Baca juga: Dipanggil KPPU soal Dugaan Kartel, Produsen Besar Minyak Goreng Mangkir
"Data tersebut menunjukkan bahwa masih cukup banyak ruang atau potensi dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal syariah di Indonesia," katanya.
Hoesen menilai, salah satu tantangan utama dalam meningkatkan literasi pasar modal syariah adalah terbatasnya literatur atau referensi terkait perkembangan pasar modal syariah.
Oleh karenanya pada 2019, OJK telah menyusun buku modul pasar modal syariah, sebagai media pembelajaran terstruktur mengenai pasar modal syariah. Lalu, pada 2021 OJK telah memproduksi 13 video edukasi modul pasar modal syariah.
"Video edukasi tersebut diproduksi dalam rangka membantu masyarakat agar lebih mudah memahami isi dari buku modul pasar modal syariah," ucap Hoesen.
Baca juga: Erick Thohir Sindir Pengusaha Sawit Swasta: Jangan Jadi Orang Asing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.