Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Occam Komunikasi Indonesia Catat Pertumbuhan Pendapatan Sebesar 49 Persen pada 2021

Kompas.com - 08/06/2022, 16:36 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan public relations Occam Komunikasi Indonesia (Occam) mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 49 persen pada akhir tahun 2021.

Co-Founder dan CEO Occam Radhytia Arghawisha mengatakan, tahun pertama pandemi jadi tahun yang menantang, sama seperti berbagai bisnis lainnya.

"Beberapa proyek harus ditunda, dikurangi lingkup kerjanya atau bahkan dihentikan total. Namun, kami berhasil menghindari kerugian dengan melakukan beberapa penyesuaian pada biaya operasional dan pemasaran, hingga bisnis mulai melesat kembali sejak kuartal keempat tahun 2020,” kata dia dalam siaran pers, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Pengetatan Moneter yang Cepat Tak Jinakkan Inflasi, Kenapa?

“Selain itu, yang terpenting bagi kami adalah tetap dapat memberikan gaji penuh serta THR kepada para karyawan kami selama pandemi. Pengurangan upah maupun THR bukan opsi bagi kami karena kesejahteraan karyawan merupakan dan akan terus menjadi prioritas utama kami,” tambah dia.

Wisha menjelaskan, Occam mengekspansi tenaga kerjanya hingga dua kali lipat antara kuartal pertama 2021 sampai kuartal pertama 2022. Ini bertujuan untuk mengakomodasi pekerjaan dari klien-klien barunya.

Selain itu, Occam juga ditunjuk sebagai konsultan public relations yang membantu berbagai brand dan perusahaan, seperti Sennheiser, Traveloka, dan EIGER Adventure dalam kurun waktu 17 bulan terakhir.

Menurut Wisha, klien-klien jangka panjang yang sudah dimulai sebelum masa pandemi pun terus memercayakan kebutuhan public relations mereka kepada Occam, seperti Zumba Fitness, Novartis Indonesia, ADA Indonesia, dan seterusnya.

Baca juga: Diisukan Pensiun, KAI Tegaskan Stasiun Gambir Masih Melayani Kereta Api Jarak Jauh

Co-Founder dan COO Occam Septa Perdana mengatakan, titik balik terbesar perusahaannya dimulai antara kuartal keempat 2020 dan awal tahun 2021.

"Kami belajar, perlu melakukan lebih dari sekedar beradaptasi. Sebaliknya, kami harus berkembang dengan terus mengidentifikasi peluang-peluang baru, meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia, dan membangun pengelolaan perusahaan yang lebih kokoh sebagai fondasi pertumbuhan," urai dia.

Septa menyebutkan, realitas baru saat ini mengharuskan perusahaannya lebih tangkas dalam mengoptimasi strategi PR dan mengeksplor cara-cara baru dalam story telling.

Menurut Septa, ini bukan lagi sekadar new normal akibat pandemi. Namun, realitas ini lebih pada kemampuan organisasi dalam meningkatkan adaptasinya di dunia yang selalu berubah dan disertai berbagai potensi krisis lainnya.

"Bekerja sama dengan sebuah perusahaan PR yang memosisikan dirinya sebagai mitra bisnis, bukan hanya sekadar vendor dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan atau organisasi,” tutup Septa.

Baca juga: DPR Sindir Erick Thohir soal Sponsor Formula E hingga Capres 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com