Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Sindir Erick Thohir soal Sponsor Formula E hingga Capres 2024

Kompas.com - 08/06/2022, 13:53 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Kompas TV

KOMPAS.com - Perhelatan Formula E Jakarta e-Prix 2022 pada Sabtu (4/6/2022) diwarnai perdebatan soal tak adanya kehadiran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi sponsor di ajang balapan tersebut.

Tak adanya perusahaan pelat merah dalam sponsor Formula E Jakarta e-Prix disinggung oleh Anggota Komisi VI dari Fraksi PDI Perjuangan, Mufti Aimah Nurul Anam, dalam rapat dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Selasa 7 Juni 2022.

Mufti bilang, seharunya perusahaan BUMN turut mendukung ajang balapan Formula E yang merupakan event internasional dan dapat mengharumkan nama bangsa. Apalagi, Presiden Jokowi juga menyempatkan datang ke sana sebelum acara digelar.

Menurut Mufti, alasan Kementerian BUMN bahwa proposal sponsorhip yang datang di waktu yang mepet tidak bisa jadi alasan. Ini karena Presiden Jokowi juga ikut datang meninjau langsung lokasi sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada bulan lalu.

Baca juga: Viral Bawahan Dibogem Atasan yang Emosi, DJP Buka Suara

"Berapa bulan sebelum formula E dilaksanakan, Pak Jokowi datang ke sana," kata Mufti dikutip dari Live Streaming Kompas TV, Rabu (8/6/2022).

"Kalau Pak Jokowi datang kan kita sebagai menteri, sebagai pembantu presiden harusnya paham bahwa tujuan presiden ke sana memberikan sinyal kepada seluruh menterinya untuk bagaimana bisa membantu agar Formula E ini menjadi sukses, bisa mencapai golnya yaitu kemudian bisa menjadi kebanggaan bangsa kita," kata Mufti Anam lagi.

Karena absennya sponsor BUMN di gelaran Formula E, lanjut dia, membuat masyarakat berasumsi ada agenda politik terkait kontestasi Pilpres 2024 di balik keputusan sejumlah perusahaan pelat merah.

"Ada kata-kata di masyarakat yang bilang 'Oh ini memang sengaja oleh Pak Menteri BUMN', BUMN tidak membantu Formula E karena ini kemudian Pak Anies Baswedan ini menjadi kompetitor Pak Menteri," ungkap Mufti.

Baca juga: Mengapa Sentra Ramos Sering Dijadikan Merek Beras dan Apa Artinya?

"Kami sedih kemarin ternyata kawan-kawan kami sendiri aja, sahabat kami Pak Sahroni, mohon izin, beliau seperti ngemis-ngemis ke pak menteri katanya iya-iya ternyata nggak ada tuh bantuan," kata Mufti lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com