Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KCIC: Jembatan Antilope hanya Bisa Dilalui Kendaraan Tertentu hingga 10 Agustus 2022

Kompas.com - 14/06/2022, 16:16 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) menerangkan hingga 10 Agustus mendatang Jembatan Antilope, Bekasi, Jawa Barat hanya dapat dilintasi kendaraan dengan ketinggian maksimal 1,7 meter.

Hal ini sesuai dengan Surat Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Bekasi Nomor 551.1/849/Dishub Lalin.

Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan, dengan demikian hanya kendaraan berjenis sepeda motor dan mobil sedan saja yang bisa melintasi Jembatan Antilope saat ini.

Baca juga: Rangkaian Kereta Cepat Pesanan KCIC Sudah Selesai Diproduksi di China

"Kondisi ini akan berlangsung hingga 10 Agustus 2022," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/6/2022).

Namun, pengendara maupun masyarakat yang melintas tidak perlu khawatir karena KCIC akan mengawasi lalu-lalang kendaraan dengan ketat.

Selain itu, sebagai bentuk pengamanan, KCIC memasang pemberitahuan, portal atau pembatas ketinggian di dua sisi, dan lampu penerangan.

"Dilakukan penjagaan 24 jam atau 3 shift untuk memastikan warga aman ketika melintas," kata dia.

Dia menjelaskan, pembatasan kendaraan yang melintas ini hanya bersifat sementara hingga pembangunan jembatan baru pengganti jembatan Antilope dirampungkan pada 10 Agustus mendatang.

"Setelah selesai, jembatan eksisting akan dibongkar dan arus lalu lintas sepenuhnya dialihkan ke jembatan baru," jelasnya.

Pembatasan kendaraan ini sehubungan dengan pemasangan grider box untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di sekitar Jembatan Antilope. Adapun total grider box yang akan dipasang sebanyak 2.535 buah.

Baca juga: Pakai Tukang Las dari China, KCIC Beberkan Alasannya

"Dalam proses pemasangan tidak ada penurunan atau masih sesuai dengan standar teknis yang ada," ucapnya.

Dia menjelaskan, sebelum pemasangan girder box, pihak kontraktor sudah melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan Pemerintah Kota Bekasi dan warga sekitar. Komunikasi juga dijalin dengan pihak Dinas Perhubungan.

Pada prinsipnya, lanjut dia, warga sekitar menyepakati sistem pengaturan lalu lintas dengan tetap memanfaatkan jembatan Antilope eksisting secara terbatas dan proses pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat berlanjut.

Dalam video berdurasi 26 detik yang beredar, tergambar kondisi jalan layang hanya berjarak setinggi orang dewasa dengan jalan di bawahnya. Terlihat motor masih bisa melewati "underpass" tersebut.

Sementara pria yang mem-video-kan berkata sebagai berikut,"Turun ya ini dah proses ni, sementara ni, mobil Innova yang terbaru tidak bisa lewat tapi kalau Avanza masih bisa. Tadi udah dicoba Innova gak bisa masuk ya," ujar pengunggah video, tanpa menyebutkan lokasi kejadian.

Lantaran tak ada keterangan lokasi, beredar kabar jika unggahan tersebut merupakan gambar kondisi Tol Becakayu yang ambles.

Baca juga: KCIC: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sumbang Rp 5,34 Triliiun ke Penerimaan Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com