Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pangan Naik, Badan Pangan Nasional Bakal Terbitkan Harga Acuan untuk Konsumen dan Produsen

Kompas.com - 10/08/2022, 07:49 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional Risfaheri mengatakan, kondisi harga pangan nasional di tingkat konsumen saat ini secara umum mengalami kenaikan.

Oleh karena itu, menurut dia, perlu dilakukam keseimbangan baru dengan dinamika yang ada.

"Di tingkat konsumen, secara umum ada pergerakan, mengalami kenaikan. Tapi saya melihat ini harus posisi keseimbangan baru dengan dinamika yang ada. Karena ada kenaikan harga produksi. Tentu berpengaruh terhadap harga ditingkat konsumen," ujar Risfaheri dalam webinar virtual, Selasa (9/8/2022).

Baca juga: Ini Strategi Badan Pangan Nasional Cegah Fluktuasi Harga DOC, Telur dan Daging Ayam

Terkait hal itu, kata dia, Badan Pangan Nasional saat ini tengah memproses penetapan harga acuan baik di tingkat produsen maupun konsumen.

"Mudah-mudahan bisa segera kami terbitkan, sehingga ini menjadi acuan ke depan bersama, baik itu di produsen maupun di konsumen, dan di para pegadang," kata Risfaheri.

Baca juga: Volatilitas Harga Pangan Dinilai Bisa Bahayakan Konsumsi Pangan Masyarakat

Lebih lanjut ia mengatakan, concern Badan Pangan Nasional adalah petani harus tetap bisa sejahtera. Sebab, jika petani tidak sejahtera, maka ketersediaan produksi akan terancam. Sementara NFA harus menjaga daya beli masyarakat dan inflasi.

"Ini menjadi concern kami di Badan Pangan Nasional. Bagaimana kami menetapkan harga, menjaga pertimbangan dari sisi produsen maupun konsumen," ujar Risfaheri.

Baca juga: Jurus Badan Pangan Nasional Bangun Tata Kelola Industri Gula

Di samping itu Risfaheri memaparkan dinamika harga komoditas pangan saat ini.

Dia mengatakan, beras dan jagung dalam kondisi stabil. Hal itu karena memiliki daya simpan yang lama serta ada peranan Bulog di dalamnya.

"Namun beda halnya pada cabai. Komoditas satu ini pergerakannya sangat volatile. Karena dari segi simpanannya pendek sehingga kelebihan produksi akan mempengaruhi harga konsumen secara cepat," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com