Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampaui Target Tahunan, Realisasi DMO Batu Bara PTBA 9,4 Juta Ton di Semester I 2022

Kompas.com - 26/08/2022, 20:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA telah menuntaskan kewajiban domestic market obligation (DMO) batu bara sebesar 9,4 juta ton per Juni 2022.

Kebijakan DMO batu bara adalah aturan yang mewajibkan produsen batu bara menyetor produksinya kepada pemerintah untuk penuhi kebutuhan dalam negeri.

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan, realisasi DMO batu bara tersebut telah melebihi target tahunan yang besarannya sekitar 8 juta ton. Artinya realisasi ini 106 persen dari target tahunan.

Baca juga: Sri Mulyani Terbitkan Aturan Denda Pelanggar DMO Batu Bara, Simak Poin Pentingnya

"Target tahunan itu sudah kami penuhi di Semester I ini kami sudah 9,4 juta ton. Ini tentunya karena ini posisinya sampai akhir Juni," ujarnya saat konferensi pers di Hotel Raffles Jakarta, Jumat (26/8/2022).

Lebih rinci dia menjelaskan, 80-85 persen dari total DMO batu bara tersebut dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan sisanya untuk perusahaan selain PLN.

"Jadi dari 9,4 juta ton, 6 juta ton ke PLN grup dan 2,4 juta ton non-PLN grup itu ke semen, pupuk, dan beberapa industri lokal lainnya," ungkapnya.

Harga Batu Bara Global Tinggi, PTBA Tetap Fokus ke Dalam Negeri

Total produksi batu bara PTBA selama Semester I 2022 mencapai 15,9 juta ton, meningkat 20 persen dibanding Semester I 2021 yang sebesar 13,3 juta ton.

Baca juga: Soal DMO Batu Bara, Kadin: Kami Sejalan dengan Presiden

Dari total produksi tersebut, PTBA masih memprioritaskan penjualan batu bara ke pasar dalam negeri ketimbang ekspor. Meskipun saat ini harga batu bara global tengah melonjak.

"Kami PTBA mengutamakan kepentingan dalam negeri jadi tidak hanya mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dan keuntungan semata," tukasnya.

Adapun porsi untuk penjualan di dalam negeri sebanyak 60 persen dari total produksi dan 40 persen untuk diekspor.

"Nah dari 60 persen itu nanti hampir 80-85 persen itu penjualannya fokus ke PLN grup. Posisi sampai akhir Juni PLNnya saja kami sudah sebesar 6 juta ton," kata dia.

Meski porsi penjualan perseroan lebih besar di dalam negeri, kata dia, bukan berarti perseroan tidak memanfaatkan momen lonjakan harga batu bara global sama sekali untuk meraup keuntungan.

Sebab 40 persen produksi akan diekspor ke berbagai negara, mulai dari India, China, Thailand, hingga ke benua Eropa. Di Semester I 2022 PTBA telah mengekspor 140.000 ton batu bara ke Italia.

"Mudah-mudahan nanti bsia mensupply ke Eropa. Yang sekarang sudah ada ke Italia dan yang sedang proses ke Polandia dan Jerman," tuturnya.

Baca juga: Tembus Pasar Eropa, PTBA Ekspor 140.000 Ton Batu Bara ke Italia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com