Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari "Cliff Effect", Bank Mandiri Siap Tak Perpanjang Program Relaksasi Kredit OJK

Kompas.com - 15/09/2022, 14:06 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengaku siap menghadapi normalisasi kebijakan restrukturisasi kredit terdampak pandemi Covid-19 pada tahun depan. Berbagai langkah antisipatif sudah dilakukan untuk mencegah terjadinya 'cliff effect', apabila Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak memperpanjang kebijakan relaksasi kredit tersebut.

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengatakan, perseroan sudah sangat konservatif dalam menentukan langkah-langkah terkait pemulihan kredit yang direstrukturisasi.

Ahmad optimistis, penghentian kebijakan restrukturisasi kredit terdampak pandemi Covid-19 tidak akan mengganggu kinerja keuangan perseroan.

"Kita sudah siap apabila program relaksasi dari OJK tidak diperpanjang di bulan Maret 2023, tidak akan terjadi cliff effect di Bank Mandiri dan tidak akan berdampak financial performace kami," ujar dia, dalam gelaran Public Expose Live 2022, Kamis (15/9/2022).

Baca juga: OJK Perpanjang Relaksasi Kredit Perbankan, Apa Saja Stimulus yang Diberikan?

Bank dengan aset terbesar itu mencatat, nilai kredit yang mengikuti program restrukturisasi kredit terdampak pandemi terus menurun. Tercatat sampai dengan Juni 2022, nilai kredit yang direlaksasi oleh Bank Mandiri mencapai Rp 58,2 triliun, lebih rendah sekitar Rp 40 triliun dari level tertinggi Rp 98 triliun.

"Sebagian besar debitur tersebut sudah kembali normal, sebagian sudah lunas, sebagian sudah bayar, sebagian juga sudah tidak dalam restructuring program," kata Ahmad.

Baca juga: NPL Perbankan Capai 3,04 Persen per Mei 2022, Paling Tinggi Sektor Ini

 


Lebih lanjut Ahmad menjelaskan, untuk sisa kredit yang masih direstrukturisasi, perseroan telah melakukan sejumlah langkah mitigasi. Pembentukan cadangan kerugian penurunan (CKPN) menjadi langkah utama yang diambil oleh Bank Mandiri, untuk mengantisipasi kredit yang masuk ke dalam kategori high risk itu.

Kemudian, untuk pinjaman yang dinilai sudah tidak bisa diselamatkan, Bank Mandiri akan mengkategorikannya sebagai kredit bermasalah atau NPL. Oleh karenanya, evaluasi terus dilakukan perseroan guna mengetahui kondisi kredit yang mengikuti program restrukturisasi terdampak pandemi.

"Kita sudah siap apabila program restrukturisasi OJK tidak diperpanjang," ucap Ahmad.

Baca juga: Kinerja Positif Berlanjut, Bank Mandiri Bakal Bagikan Dividen Lebih Besar Tahun Depan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com