Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbeda dengan Mata Uang Asia Lain, Rupiah Melemah terhadap Dollar AS

Kompas.com - 06/10/2022, 10:38 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada awal perdagangan Kamis (6/10/2022) dibuka melemah. Pasar masih khawatir terhadap potensi lonjakan inflasi yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 15.203 per dollar AS, terdpresiasi dibanding posisi penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.193 per dollar AS.

Terpantau rupiah terus bergerak di zona negatif pada awal perdagangan. Pada 10.25 WIB, nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp 15.198 per dollar AS, terkoreksi tipis 0,04 persen.

"Masih ada penekan untuk rupiah, dari domestik kekhawatiran inflasi dan suku bunga tinggi yang bisa melambatkan pertumbuhan ekonomi," ujar Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, kepada Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Inflasi Naik dan Rupiah Melemah, BI Bakal Naikkan Suku Bunga Lagi?

Di sisi lain, Ariston menambah, dollar AS terlihat masih dalam fase konsolidasi. Ini terjadi seiring dengan berkembangnya ekspektasi The Fed untuk menahan kenaikan suku bunga acuan, setelah data ekonomi AS yaitu survei aktivitas manufaktur bulan September menunjukkan penurunan.

Dengan adanya sentimen tersebut, sebagian besar mata uang Asia justru menguat terhadap dollar AS, mulai dari yen Jepang (apresiasi 0,07 persen), dollar Taiwan (apresiasi 0,24 persen), won Korea Selatan (apresiasi 0,52 persen), peso Filipina (apresiasi 0,13 persen), rupee India (apresiasi 0,44 persen), yuan China (apresiasi 0,13 persen), hingga baht Thailand (apresiasi 0,61 persen).

Lebih lanjut Ariston menyebutkan, pada pekan ini pasar masih menunggu data tenaga kerja AS versi pemerintah yang akan dirilis Jumat malam. Data tersebut diproyeksi menentukan arah pasar mata uang ke depan.

"Ini bisa mengubah sentimen pasar saat ini kalau data tenaga kerja masih menunjukkan peningkatan," ucap dia.

Baca juga: Inflasi Capai Level Tertinggi Sejak Desember 2014, Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 15.300 per Dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com