Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 41 Obat Tradisional Berbahan Kimia Berbahaya Menurut BPOM

Kompas.com - 15/10/2022, 10:26 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan peredaran obat tradisional dan suplemen kesehatan mengandung bahan kimia obat (BKO).

Terdapat 41 obat tradisional mengandung bahan berbahaya. Penemuan ini berdasarkan hasil sampling dan pengujian selama Oktober 2021 hingga Agustus 2022.

Dituliskan dalam laman resmi BPOM, penambahan BKO didominasi oleh Sildenafil Sitrat pada produk obat tradisional dengan klaim penambah stamina pria.

Selain itu, terdapat penambahan BKO Deksametason, Fenilbutazon, dan Parasetamol pada produk obat tradisional untuk mengatasi obat linu.

BPOM juga menemukan obat tradisional mengandung Efedrin dan Pseudoefedrin HCL dengan klaim yang digunakan secara tidak tepat untuk penyembuhan dan pencegahan selama masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Daftar Terbaru 16 Produk Kosmetik Berbahaya Menurut BPOM, Ini Linknya

Efek samping

Lebih lanjut, penambahan BKO Sildenafil Sitrat bisa menimbulkan efek samping berupa kehilangan penglihatan dan pendengaran, nyeri dada, pusing, pembengkakan (mulut, bibir, dan wajah), stroke, serangan jantung, bahkan kematian.

Penggunaan BKO Deksametason, Fenilbutazon, dan Parasetamol dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan, osteoporosis, gangguan hornom, hepatitis, gagal ginjal, dan kerusakan hati.

Aapun Efedrin dan Pseudoefedrin berisiko menimbulkan gangguan kesehatan seperti pusing, sakit kepala, mual, gugup, tremor, kehilangan nafsu makan, iritasi lambung, reaksi alergi (ruam atau gatal), kesulitan bernafas, sesak dada, pembengkakan (mulut, bibir, dan wajah), atau kesulitan buang air kecil.

“Total temuan obat tradisional dan suplemen kesehatan ilegal dan/atau mengandung BKO selama periode Oktober 2021 hingga Agustus 2022 sebanyak lebih dari 658.205 pieces dengan nilai keekonomian sebesar Rp 27,8 miliar,” ujar Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM Reri Indriani dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Sabtu (15/10/2022).

BPOM juga menindaklanjuti 95 obat tradisional dan suplemen kesehatan yang mengandung BKO, berdasarkan laporan beberapa otoritas pengawas obat dan makanan negara lain.

“Semua produk yang dilaporkan melalui mekanisme laporan dari otoritas pengawas obat dan makanan negara lain tersebut merupakan produk yang tidak terdaftar di BPOM,” tegas Reni.

Baca juga: Cara Cek BPOM secara Online Lewat Handphone

Daftar obat tradisional bahan kimia berbahaya

Daftar produk berbahaya berdasarkan penjelasan publik No.PW.02.04.1.4.10.22.16 tanggal 4 Oktober tentang Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat Hasil Pengawasan BPOM Periode Oktober 2021-Agustus 2022 sebagai berikut:

  1. Delias (Ke Cie Siao Chuan Yen)
  2. Gan Mao Tong Kaplet
  3. Delcingfungsan Powder
  4. Pegal Linu Raja Madu Klanceng Plus
  5. Pi Yen Pian
  6. Asam Urat
  7. Guci Emas
  8. New Cobra Mas
  9. Pemikat
  10. Samuraten
  11. Super Kecetit Asam Urat
  12. Wantong Pegel Linu
  13. Ramuan Pak Kumis 120 ml
  14. Xian Ling
  15. Tou Gubao
  16. Jamu “Daun Dewa” Asam Urat
  17. Jamu “Daun Dewa: Pegel Linu”
  18. Bintang Dua Mustika Dewa
  19. Greeng Jos Kopi BAPAK
  20. Kopi Cethot
  21. Kuat Lelaki Suromadu 100 ML
  22. Lalake
  23. Metal-X
  24. Urat Madu Black
  25. Kaplet C-100
  26. Africa Black Ant
  27. Herb Viagra
  28. Viagra Gold
  29. Obat Kuat dan Tahan Lama Urat Jantan
  30. Hammer of Thor
  31. Kopi Rempah Grenk
  32. Beruang Putih
  33. Tangkur Ganas
  34. Obat Sakit Gigi Kombinastan
  35. Obat Gatal-gatal Cap Cobra
  36. Ramping Herbal Alami RHA
  37. Pinky
  38. Slim By Mimo
  39. GS Serbuk Guna Sehat
  40. Gaining Weight Capsule
  41. Tang Bing Yao

Informasi lengkap mengenai daftar obat tradisional mengandung bahan berbahaya yang ditemukan oleh BPOM dapat diakses di sini.

Adapun daftar obat tradisional dan suplemen kesehatan yang mengandung bahan kimia obat hasil pengawasan otoritas negara lain periode Oktober 2021-Agustus 2022 dapat diakses di sini.

Baca juga: Lagi, 2 Produk Mie Sedaap Cup Ditarik di Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com