JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,28 persen ke posisi 7.070,08 pada sesi perdagangan Rabu (9/11/2022). Indeks saham terpantau bergerak cukup fluktuatif kemarin.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher menilai, kenaikan itu terjadi seiring penguatan bursa saham Amerika Serikat. Selain itu, pergerakan indeks saham juga masih didorong oleh musim rilis kinerja emiten per kuartal III-2022.
"Serta rencana pembagian dividen oleh beberapa emiten," ujar dia, dalam risetnya, Rabu.
Adapun pada sesi perdagangan Kamis (10/11/2022) hari ini, IHSG diproyeksi melemah. Indeks saham acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) ini diprediksi bergerak pada rentang support-resistance 7.047-7.083 dan secara lebih luas 7.024-7.096.
Baca juga: Saham Teknologi Menguat, IHSG Ditutup Naik 0,28 Persen
Secara teknikal, Dennies bilang, candlestick rebound di area MA20. Sebenarnya, ini mengindikasikan potensi penguatan dengan rentang terbatas.
"Investor akan mencermati rilis beberapa data ekonomi dari Amerika Serikat," ujarnya.
Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya justru mengatakan, IHSG berpotensi meguat terbatas hari ini. Indeks saham diproyeksi bergerak pada rentang 6.954-7.172.
Ia bilang, perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat betah berada dalam area konsolidasi wajar. Sedangkan pola sideways masih dibayangi oleh potensi tekanan yang masih terlihat cukup besar.
"Namun masa masa rilisnya laporan kinerja emiten di kuartal ke III diharapkan dapat memberikan sentimen positif sehingga dapat menopang pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," ucapnya.
Beberapa saham yang menarik untuk dicermati untuk perdagangan hari ini menurut William ialah, BBCA, ASII, GGRM, BBNI, AKRA, TBIG, dan CTRA. Sementara Dennies merekomendasikan saham TOWR, BRPT, BMTR, dan BBNI.
Baca juga: Beli Twitter, Elon Musk Lego Saham Tesla Senilai Rp 61,82 Triliun
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.