Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gembok Dibuka, Saham GOTO Langsung Anjlok Sentuh ARB

Kompas.com - 01/12/2022, 10:21 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) langsung anjlok pada awal perdagangan Kamis (1/12/2022), setelah masa penguncian atau lock up saham seri A dibuka.

Melansir data RTI, setelah perdagangan dibuka, saham GOTO langsung merosot 6,62 persen menyentuh level auto rejection bawah (ARB) ke posisi harga Rp 141. Ini lagi-lagi menjadi level terendah saham GOTO sejak melantai di bursa efek.

Setelah menyentuh ARB, terpantau masih banyak investor "nyangkut" di saham GOTO. Ini tercermin dari ordebook GOTO, yang hanya terdapat posisi offer atau jual besar-besaran, tanpa ada posisi beli.

Baca juga: IHSG Menguat Hampir 1 Persen, GOTO Kembali Sentuh Level Terendah

Seiring dengan terus merosotnya harga saham, kapitalisasi pasar GOTO kian menyusut. Pada Kamis pagi, kapitalisasi pasar perusahaan teknologi itu sebesar Rp 167 triliun.

Asal tahu saja, ini menjadi kali keempat secara berturut-turut saham GOTO menyentuh level ARB. Sejak beberapa hari lalu, investor telah khawatir dengan dibukanya periode penguncian saham seri A GOTO.

Praktisi pasar modal sekaligus founder WH-Project William Hartanto mengatakan, pelemahan saham GOTO masih berpotensi berlanjut. Aksi jual akan terus dilakukan investor sampai dengan harga saham GOTO dinilai sudah priced-in.

"Setelah lock period berakhir maka pemegang saham yang sebelumnya dikunci akan melepas saham GOTO, pelemahan bisa berlanjut sampai penjualan ini berakhir, dengan kata lain harus ada pihak yang membeli juga di saat harga GOTO ini turun," kata dia kepada Kompas.com, Kamis.

Baca juga: PHK 1.300 Karyawan, Berapa Penghematan Biaya yang Didapat GoTo?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com