Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tantangan Ekonomi ke Depan, Jokowi: Saya Tidak Menakut-nakuti, Hanya Mengingatkan...

Kompas.com - 19/12/2022, 11:44 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, tantangan di tahun depan akan semakin tidak mudah. Dengan pergantian tahun yang akan berlangsung dalam dua pekan, tentunya Indonesia bersiap dengan tantangan global yang sudah di depan mata.

“Saya tidak menakut-nakuti, hanya mengingatkan bahwa tantangan ekonomi yang kita hadapi kedepan itu tidak semakin mudah,” kata Jokowi dalam acara Penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster, di Istana Negara, Senin (19/12/2022).

Jokowi mengatakan, kondisi global yang tidak pasti, serta pandemI Covid-19 yang belum sepenuhnya usai memiliki dampak kepada tanah air. Meskipun dampaknya tidak besar, karena data-data ekonomi Indonesia menunjukkan pencapaian yang positif.

“Tahun depan (2 minggu lagi) dunia masih dihantui oleh pandemi Covid-19. Masih dihantui oleh ketidakpastian ekonomi global. Situasi politik yang tidak menentu ini bisa memicu krisis keuangan, energi, pangan, hingga larinya ke resesi global,” ujar Jokowi.

Baca juga: Hadapi Tantangan Ekonomi Global 2023, Ini 5 Bauran Kebijakan BI

Pentingnya menjaga daya beli masyarakat

Walau demikian, Jokowi bersyukur bahwa ekonomi Indonesia masih tumbuh 5,72 persen. Demikian juga dengan inflasi yang masih terkendali di 5,4 persen. Oleh sebab itu, paling tidak Indonesia bisa menjaga pertumbuhan ekonominya, melalui daya beli, dan pembukaan lapangan kerja.

“Peluang seperti ini, meskipun dunia sulit, Indonesia masih memiliki peluang untuk tumbuh dan yang paling penting harus bisa menjaga daya beli masyarakat dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Sektor riil utamanya UMKM, saat ini juga masih bergerak cepat,” lanjut dia.

Baca juga: Pemerintah Tetapkan Bunga KUR Super Mikro jadi 3 Persen

 


Jokowi juga mengatakan bahwa dirinya senang karena melihat geliat ekonomi Indonesia saat ini. Hal ini membuktikan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh positif dengan daya beli masyarakat yang semakin membaik.

“Saya itu senang, kalau malam-malam lihat waung-warung makan masih buka, ngantrinya ramai, yang PKL juga di jalan ramai, artinya daya beli itu ada dan ekonomi tumbuh positif,” jelasnya.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah. Karena mereka terbukti menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia.

“Salah satu cara yang harus dilakukan adalah dengan memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah, karena mereka terbukti menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia,” tegasnya.

Baca juga: Ekonomi Global Melambat, Teten: Kita Jaga Daya Beli Masyarakat dan Perkuat UMKM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com