Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritel Modern Jual Beras Medium Bulog Rp 9.450 Per Kilogram, Bos Bulog: Mereka Enggak Ambil Margin

Kompas.com - 08/02/2023, 14:40 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Bulog telah menyalurkan beras kualitas medium ke pasar tradisional dan ritel modern untuk upaya stabilitas harga beras yang saat ini masih mahal.

Ihwal harga, pengusaha beras di Pasar Induk Beras Cipinang menjual ke pengecer beras Rp 8.900 per kilogram, dan melepas harga ke konsumen Rp 9.450 per kilogram. Sementara ke ritel, harga yang langsung dilepas ke konsumen Rp 9.450 per kilogram.

Direktur Perum Bulog Budi Waseso mengklaim dengan harga beras itu, ritel tidak mendapatkan keuntungan atau margin sama sekali.

Baca juga: Siap-siap, Beras Medium Bulog Bakal Dijual di Alfamart dan Indomaret Pekan Ini

"Kita bantu semuanya untuk seluruh Indonesia, nantinya akan tersedia beras Bulog dengan harga yang sama untuk stabilitas. Ini nanti jajaranya (pihak ritel) enggak ambil margin, ini luar biasa," ujar Budi Waseso saat peninjaun bahan pokok di Hypermart Puri, Rabu (8/2/2023).

Pria yang kerap disapa Buwas itu, menjelaskan alasan dipilihnya ritel modern sebagai tempat penyaluran beras medium adalah untuk memotong mata rantai yang membuat harga beras jadi mahal dan di sisi lain karena ritel modern ada di mana-mana.

"Nantinya akan tersedia beras Bulog ini di seluruh minimarket dengan harga yang sama untuk stabilitasi. Seluruh Indonesia anggota Aprindo semua laksanakan kegiatan ini dan Bulog akan memenuhi kebutuhan yang akan diminta Insha Allah. Ritel Indomaret dan Alfamart itu lebih dekat dengan masyrakat termasuk Transmart, jadi akan tersebar semuanya," jelas Buwas.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey mengklaim pihaknya hanya mengambil keuntungan sedikit lantaran tujuannya ingin membantu pemerintah dalam hal ketersediaan dan harga.

Baca juga: Beras Bulog Sudah Ada di Hypermart hingga Transmart, Harganya Rp 9.450 Per Kg

"Bagi kami intinya satu ketersediaan pangan, dan menjaga ketersediaan harga. Masalah masyarakat nanti datang membeli barang yang mana marginya sangat tipis dan kecil tapi masyarakat bisa beli yang lain. Bisa belanja gula, beras, atau biskuit, belanja jajanan," kata Roy.

Roy menambahkan, pihaknya mendapatkan keuntungan sedikit lantaran ada biaya yang dikeluarkan untuk biaya pengangkutan beras dan biaya transportasi pengantaran.

Belum lagi masalah penyimpanan yang menurut dia juga membutuhkan biaya.

"Harus mengatur pengirimannya ke toko-toko di daerah cakupan distribusi kita. Nah itu ada biaya penyimpanan kan. Sampai toko di taruh di rak. Ada biaya merchandisenya juga . Produk itu dipasang di rak karena ada barang yang harus dipisahkan. Jadi kita ada biaya merchandise. Semuanya itu sudah termasuk," papar Roy.

Baca juga: Food Station: Harga Beras Sudah Mulai Turun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com