Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bimo Garap Shrelo, Produk Unik Tas Tabung Gas hingga Kaleng Kerupuk yang Jadi Buruan Pencinta Fesyen

Kompas.com - 10/02/2023, 13:45 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mewujudkan ide kreatif menjadi sebuah bisnis terkadang membutuhkan keberanian lebih. Keberanian itu pula yang diyakini UMKM Shrelo untuk mulai memasarkan produk-produk uniknya, hingga keluar dari model bisnis yang sudah ditekuni beberapa waktu dan masuk ke model bisnis pemasaran digital. 

Shrelo sendiri bisa disebut sebagai UMKM yang membuat produk kamuflase (tiruan) berbahan dasar kain dengan teknik cetak atau printing.

Beberapa contoh produk Shrelo misalnya tas berbentuk tabung gas, bantal leher berbentuk udang, tas berbentuk kelang kerupuk, selimut terlur ceplok, dan tempat pensil berbentuk ikan.

Produk-produk bentuk unik tersebut kini jadi buruan pencinta fesyen. Padahal awalnya sang pemilik sempat ragu saat akan memproduksinya. 

Lantas, bagaimana upaya sang pemilik produk Shrelo, membesarkan usahanya? Berikut cerita Bimo, sang pemilik, saat ditemui Kompas.com di sebuah acara UMKM di Jakarta, beberapa waktu lalu. 

Abimono, pemilik Shrelo yang lebih suka disapa Bimo bercerita jika ia mulai memiliki keberanian untuk mewujudkan ide kreatifnya menjadi produk nyata sejak tahun 2016. 

Baca juga: Omzet Melesat Hingga 3 Kali Lipat Saat Pandemi, Simak Kisah Sukses Fried Chicken Geprek Gian

Awalnya bantu istri jalankan bisnis printing

Sebelum menggarap Shrelo, Bimo masih merupakan karyawan suatu perusahaan. Sembari itu, ia membantu istrinya menjalankan sebuah usaha bisnis printing yang bergerak di bidang fesyen sejak tahun 2012.

Bimo bercerita, usaha printingnya ini sempat beberapa kali gagal. Namun, sempat pula ia menggarap beberapa pesanan rumah makan terkait kebutuhan interior sampai cinderamata.

Sampai suati ketika, muncul ide Bimo untuk menggarap produk unik. Bimo saat itu merasa perlu mengembangkan bisnisnya. Lantaran, terlalu sering menggarap pesanan pihak luar, nama Shrelo jadi kurang didengar dan berkembang.

"Pertama itu kami buat tempat pensil bentuknya ikan. Dari sana kami sadar ternyata masyarakat itu tidak suka barang yang biasa-biasa aja, justru yang aneh-aneh," kata Bimo ketika ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2023).

Dari titik tersebut, ia mulai berkreasi dengan membuat berbagai produk seperti bantal leher berbentuk udang, tempat pensil berbentuk udang, tas berbentuk tabung gas, selimut telur ceplok, dan tas berbentuk kaleng kerupuk.

Baca juga: Cerita Galeri Kareso Anatowa yang Sukses Beri Pendampingan ke UMKM Hingga Bisa Punya Omzet Ratusan Juta Rupiah

Asal mula nama Shrelo

Untuk melindungi produk-produk uniknya dari pemalsuan, Bimo telah mendaftarkan produknya sebagai hak kekayaan intelektual (HKI).

Bimo menceritakan, nama Shrelo sendiri dipilih tanpa alasan khusus. Ia sengaja memilih nama yang aneh dan penyebutannya sulit. Hal ini semata-mata untuk memberikan daya tarik pada masyarakat.

"Arti Shrelo sendiri tidak ada. Itu kami hanya cari yang nama yang aneh dan penyebutannya sulit saja," kata Bimo sambil tersenyum kecil.

Baca juga: Cerita Sukses Penyandang Disabilitas Bangun Peternakan Ayam Organik di Towuti Sulawesi Selatan

Halaman:


Terkini Lainnya

Mata Uang Polandia Bukan Euro Meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro Meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com