Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bimo Garap Shrelo, Produk Unik Tas Tabung Gas hingga Kaleng Kerupuk yang Jadi Buruan Pencinta Fesyen

Kompas.com - 10/02/2023, 13:45 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Viral gara-gara tas bentuk kaleng kerupuk dan selimut telur ceplok

Produk Shrelo mulai dikenal masyarakat luas ketika sempat viral pada tahun 2018 dengan tas berbentuk kaleng kerupuk dan selimut anak berbentuk telur ceplok.

Dari sana, Bimo kemudian mantap menekui bisnis dengan dasar cetak printing dan ketrampilan jahit ini.

Mencoba menangkap peluang, untuk desain kaleng kerupuk sendiri, ia sampai memiliki beberapa turunan produk seperti tas punggung, tas selempang, tas belanja, sampai tas souvernir.

"Itu sekaligus mendukung gaya hidup masyarakat untuk mengurangi sampah plastik," imbuh dia.

Teranyar, tahun lalu Bimo meluncurkan produk tas berbentuk tabung gas 3 kg. Meskipun dapat dibilang telah sukses, sempat muncul keraguan saat Bimo melontarkan ide ini di depan istrinya.

"Tas kaya gitu siapa yang mau pake, emang yakin laku," ujar Bimo menirukan istrinya.

Baca juga: Baju dan Kostum Kucing Laris Manis Saat Pandemi, Penjahit: Banyak yang Lebih Mementingkan Penampilan Kucingnya, Saking Cintanya...

Usahakan tak PHK karyawan saat pandemi Covid-19

Seperti kebanyakan UMKM lainnya, masa pandemi Covid-19 juga jadi masa yang menantang untuk bisnis Shrelo.

Ia mengaku omzet penjualannya pernah merosot mulai 50-70 persen. Namun begitu, ia enggan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya.

Sekarang, selain membuat barang-barang yang unik, Shrelo juga mengajak ilustrator dan UMKM lain untuk mewujudkan idenya menjadi produk berbasis tekstil.

Shrelo akan bertindak sebagai eksekutor produk hingga pemasarannya.

"Jadi kami kerja sama dengan ilustrator lokal, mereka mengirimkan desainnya, nanti kami komersialisasi, kami buatkan bentuk produknya dan dijual. Keuntungannya dibagi," tutur dia.

Baca juga: Cerita Pedagang Sayur Pasar Kramat Jati, Omzet Naik 200 Persen Usai Masuk Platform Online Saat PSBB hingga PPKM

Bersaing dengan produk luar negeri

Sebagai informasi, untuk membeli tas dengan bentuk tabung gas, Bimo membanderolnya dengan harga Rp 230.000.

Sedangkan, tas belanja berbentuk kaleng kerupuk berbahan taslan memiliki varian harga mulai Rp 40.000-Rp 70.000.

Meskipun begitu, Bimo masih kerap berhadapan dengan orang yang masih memandang produk lokal sebelah mata.

"Kadang dilema juga, banyak orang yang bilang tas ini mahal walaupun ada yang bilang murah juga, padahal ini produk lokal semuanya bahan dari lokal," terang dia.

Bimo sendiri saat ini harus bersaing dengan produk tekstil dari luar negeri yang mampu menawarkan harga jauh di bawah produk lokal.

Untuk itu, ia berharap masyarakat bisa lebih mendukung produk UMKM lokal yang semua materialnya berasal dari Indonesia. Ia juga bergabung dengan salah satu platform online, untuk memperluas jangkauan pemasarannya. 

"Sekarang kami langsung bersaing dengan barang impor yang berani jual lebih murah. Sementara produk lokal juga kadang bahannya impor, sementara kami 100 persen dari Indonesia," tandas Bimo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com