Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Undang Sejumlah Tokoh ke Kantornya Kemarin Malam, Bahas Apa?

Kompas.com - 03/03/2023, 08:07 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengundang Putri Sulung Gus Dur yang menjabat Direktur Yayasan Bani K.H. Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid, mantan Wakil Ketua KPK Erry Riyana, hingga Dosen FISIP Universitas Indonesia Imam Prasodjo pada Kamis (2/3/2023) malam di kantornya.

Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan, pertemuan ini diadakan untuk mendapatkan masukan, saran, dan kritik dari para tokoh anti korupsi ini agar dapat dilakukan perbaikan di institusi Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Kami mendapat banyak masukan yang luar biasa, yang bagus untuk membuat reformasi di Kemenkeu bisa berjalan lebih baik dan lebih kuat," ujarnya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Baca juga: Aset BLU Capai Rp 1.170 Triliun, Sri Mulyani: Kelola, Tapi Jangan Sampai Jadi Malapetaka dan Korupsi

Alissa Wahid mengungkapkan, mereka diundang untuk memberikan masukan atas kasus yang sedang terjadi pada dua pejabat Kemenkeu yakni Rafael Alun Trisambodo dan Eko Darmanto.

"Malam hari ini yang menarik Bu menteri dan jajaran pimpinan itu tidak sambat, tapi justru (bertanya) 'kami harus bagaimana ke depannya?'," ungkap Alissa.

Adapun masukkan yang diberikan seputar perbaikan di dalam sistem pengeloaan informasi di dalam tubuh Kemenkeu, sistem whistle blowing, evaluasi pada sistem pengawasan, mengkaji regulasi, hingga pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang nantinya akan diolah oleh Kemenkeu.

Terutama, kata dia, evaluasi pada sistem pengawasan di Kemenkeu. Bagaimana cara mengatasi agar sistem pengawasan yang ada dapat mendeteksi peningkatan kekayaan pejabat Kemenkeu yang tidak lazim.

"Ini kan tadi baru masukkan nah ini yang kemudian oleh Bu Menteri dan jajarannya nanti akan diolah lagi untuk disusun menjadi sebuah langkah yang konkrit. Sepertinya tadi beliau menyampaikan dalam waktu dekat pasti akan sudah dibicarakan," jelas Alissa.

Namun masukan ini tidak hanya berlaku untuk Kemenkeu saja, melainkan seluruh instansi negara.

Imam Prasodjo berharap masukan-masukan yang diberikan tidak hanya menjadi sekedar konsep pemikiran saja tetapi dapat dilaksanakan oleh Kemenkeu dengan komprehensif.

"Musibah ini bisa terjadi di mana saja, di lembaga mana saja. Tetapi kalau kita bersama-sama dengan pemerintah, masyarakat , dunia bisnis melakukan sebuah upaya-upaya yang serius buat membangun culture of hope. Jadi saya kira ini akan jadi momentum bagus sekali buat melakukan perubahan-perubahan yang bersifat integratif dan partisipatif. Bukan hanya sekedar urusan Kemenkeu tapi jadi semua urusan di semua elemen bangsa ini," papar Prasodjo.

Baca juga: Anak Buah Pamer Moge, Sri Mulyani: Kalau Mau Rileks, Jalan Kaki sama Saya Muter Senayan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com