Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Kesenjangan Inklusi Keuangan Jadi Tantangan Besar di Kawasan ASEAN

Kompas.com - 29/03/2023, 11:11 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kesenjangan inklusi keuangan masih menjadi tantangan di negara-negara ASEAN.

Ia mengatakan, kesenjangan inklusi keuangan yang dimaksud yaitu akses ke layanan keuangan digital khususnya bagi para pelaku UMKM.

"Inklusi finansial masih menjadi tantangan besar dan faktor kritis dalam ekonomi kami dan juga ekonomi lainnya di ASEAN. Terutama, bagaimana melibatkan UMKM dalam pengembangan dan partisipasinya," kata Sri Mulyani dalam High Level Dialogue on Promoting Digital Financial Inclusion and Literacy for MSMEs di Nusa Dua, Bali, Rabu (29/3/2023).

Sri Mulyani mengatakan, beberapa negara ASEAN masih memiliki indeks inklusi keuangan yang rendah sehingga terjadi kesenjangan dengan negara lain.

Baca juga: Sri Mulyani Rapat 5 Jam dengan DPR Jelaskan Transaksi Janggal hingga Alphard Masuk Apron

Ia mengatakan, berdasarkan Global Findex 2021 yang diterbitkan AFC Bank Dunia, indeks inklusi keuangan antar negara ASEAN mulai dari yang terendah 3 persen hingga 70 persen yang tertinggi.

"Masih ada disparitas yang sangat lebar dalam indeks inklusi finansial di anggota-anggota ASEAN. Angka inklusi keuangan ini mulai dari yang terendah 3 persen hingga 70 persen yang tertinggi di kawasan ASEAN. Rata-rata sebesar 41 persen tidak bermakna apa-apa karena besarnya kesenjangan indeks ini," ujarnya.

Baca juga: Pesan Sri Mulyani ke Petugas Bea Cukai: Perbaiki Layanan, Jangan Semua Barang Orang Diacak-acak

Berdasarkan hal tersebut, Sri Mulyani mengatakan, inklusi finansial bagi UMKM menjadi salah satu agenda prioritas di negara-negara ASEAN.

Ia mengatakan, negara kawasan harus mengembangkan ekosistem digital guna memperkuat literasi keuangan bagi UMKM.

"Ini juga akan mendorong dan menciptakan sebuah peluang untuk mencapai sustainable development goals (SDGs). Mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan menciptakan kesetaraan tentunya akan bergantung pada inklusi keuangan ini," ucap dia.

Baca juga: Akui Naik Alphard di Apron Bandara, Sri Mulyani: Itu Protokol Selama Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com