Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tahapan Mencapai Kemerdekaan Finansial

Kompas.com - 30/03/2023, 15:05 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat perlu melakukan perencanaan keuangan untuk menuju hidup yang merdeka secara finansial.

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara mengatakan, demi mewujudkan hidup yang merdeka secara finansial, perencanaan keuangan dapat dibagi menjadi tiga tahapan.

"Yakni literasi keuangan, inklusi keuangan, dan pemberdayaan secara finansial," ujar dia dalam dalam Gebyar Safari Ramadan 2023 Webinar II: Merdeka Finansial dengan Produk Keuangan Syariah, Kamis (30/3/2023).

Baca juga: Tiga Tips Mudah Selamatkan Kondisi Finansial di Masa Tua

Ia memerinci, pada tahapan literasi keuangan, masyarakat harus memiliki ketrampilan dalam mengelola keuangan menggunakan produk dan layanan jasa keuangan.

Penting untuk mengetahui karakteristik produk dan layanan jasa keuangan. Hal ini dapat dimulai dari manfaat, hak, kewajiban, risiko, biaya, dan denda.

Pengetahuan ini juga akan bermanfaat agar masyarakat tidak terjebak pada skema produk dan layanan jasa keuangan yang ilegal.

Baca juga: Ini 4 Tanda Merdeka secara Finansial, Apakah Kamu Salah Satunya?


Tahapan berikutnya adalah inklusi keuangan, masyarakat sekarang dapat mengakses berbagai produk dan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan atau kemampuan.

Sebagai contoh, masyarakat dapat menggunakan produk pasar modal syariah dan tabungan emas untuk kebutuhan investasi.

Sedangkan, Mirza bilang, masyarakat juga bisa menggunakan produk asuransi dan simpanan dalam bentuk tabungan untuk kebutuhan proteksi serta dana darurat.

Baca juga: Simak 5 Tips Finansial untuk Pekerja Perempuan di 2023

Ketiga, adalah tahapan pemberdayaan secara finansial. Penggunaan produk dan layanan jasa keuangan dapat menciptakan peluang ekonomi lain.

Sebagai contoh, ia menyebut, penggunaan layanan kredit atau pembiayaan dapat memfasilitasi masyarakat untuk mendirikan usaha.

Dengan penguatan aspek pemberdayaan, masyarakat tidak hanya cakap secara keuangan, tetapi juga dapat meningkatkan skala ekonominya menjadi lebih baik.

Baca juga: 5 Cara Membantu Karyawan Mengurangi Stres Masalah Finansial

Caranya, melalui penguatan struktur keuangannya sehingga skala ekonomi lebih berdaya saing.

"Sebagaimana quotes ynag disampaikan Warren Buffet, the most important invesment you can make is in yourself. Kami mengajak masyarakat untuk berinvestasi kepada diri sendiri dengan memperkaya pengetahuan khususnya terkait keuangan," pungkas dia.

Baca juga: Merdeka Finansial: Bisa Memisahkan Kebutuhan dan Keinginan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com