Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Menguat, Emas Dunia Tergelincir dari Level 2.000 Dollar AS

Kompas.com - 18/04/2023, 09:17 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia tergelincir dari level kunci 2.000 dollar AS pada akhir perdagangan Senin (17/4/2023) waktu setempat atau Selasa pagi WIB.

Pelemahan logam mulia tersebut didorong menguatnya dollar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) atau U.S Treasury.

Selain itu, turut dipengaruhi kondisi investor yang mencari isyarat kebijakan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve ke depannya.

Baca juga: Perekonomian Global Masih Tidak Menentu, Ekspor Emas RI Tembus Rp 16 Triliun

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi di level 1.995,80 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange turun 0,44 persen namun tetap di level 2.007 dollar AS per ons.

Indeks dollar AS menguat 0,6 persen pada perdagangan Senin, membuat harga emas batangan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Alhasil, mengurangi minat investor terhadap emas.

Selain itu, imbal hasil U.S Treasury yang menjadi acuan juga naik ke level tertinggi lebih dari dua minggu. Kondisi ini membuat investor lebih tertarik mengalihkan dananya ke obligasi, ketimbang emas yang tidak memberikan imbas hasil.

Analis Senior di Kitco Metals Jim Wyckoff menilai, pelemahan emas juga dipengaruhi aksi ambil untung investor etelah sebelumnya emas terus mengalami kenaikan harga.

Menurutnya, emas masih memiliki peluang untuk menguat ke depannya, bahkan mampu mencapai rekor tertinggi.

"Tren emas masih akan naik, dan saya tidak akan terkejut melihat emas mencapai rekor tertinggi baru dalam beberapa minggu mendatang," kata dia.

Kini investor telah menanti kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Pasar memperkirakan suku bunga AS akan naik 25 basis poin (bps) pada Mei mendatang.

Menurut alat CME FedWatch, pasar memperkirakan peluang sekitar 85 persen untuk kenaikan 25 bps pada Mei, dan ikuti peluang mempertahankan suku bunga di Juni.

Adapun FedWatch merupakan alat yang menjadi barometer bagi pelaku pasar untuk mengukur ekspektasi perubahan kebijakan The Fed jelang pertemuan FOMC.

Sebagai informasi, kebijakan suku bunga The Fed sangat mempengaruhi pergerakan harga emas.

Kenaikan suku bunga dapat meningkatkan risiko pelemahan ekonomi, sehingga emas yang dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan gejolak ekonomi, akan diminati investor.

Namun di sisi lain, emas juga sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga, lantaran meningkatkan kerugian bagi pemegang emas batangan karena memang tidak memberikan imbal hasil.

Baca juga: Harga Emas Antam Sempat Melambung Tinggi, Lalu Terjun Bebas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com