Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Tuan Rumah ASEAN Summit 2023, Jadwal dan Lokasi IPA Convex Diubah

Kompas.com - 18/04/2023, 15:28 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - penyelenggaraan Pameran dan Konvensi IPA ke-47 (IPA Convex) berubah lantaran Indonesia jadi tuan rumah ASEAN Summit 2023, yaang diselenggarakan pada September 2023 di Jakarta Convention Center (JCC).

Penyelenggaraan IPA Convex yaang seharusnya dijadwalkan pada 24-26 Mei 2023 di JCC diubah menjadi pada 25-27 Juli 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD Tangerang.

Direktur Eksekutif Indonesian Petroleum Association (IPA) Marjolijn Wajong menyampaikan bahwa keputusan tersebut diambil setelah berdiskusi yang cukup panjang antara IPA dan Dyandra Promosindo hingga dengan manajemen JCC dan Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Keputusan ini diambil setelah berbagai diskusi dan pertimbangan selama 2 bulan terakhir. Meski demikian, kami ingin memastikan perubahan jadwal dan lokasi berjalan dengan baik dan lancar. Kami akan berupaya yang terbaik agar para partisipan tetap dapat mengikuti IPA Convex dengan nyaman,” ujar Marjolijn melalui keterangannya, Selasa (18/4/2023).

Baca juga: Luhut hingga Dirut PLN Bakal Bahas Nol Emisi Karbon di IPA Convex 2022

Seperti diketahui, ASEAN Summit 2023 akan dilaksanakan pada Mei dan September 2023. Dalam konteks acara tersebut, Presiden Joko Widodo menugaskan Kementerian PUPR untuk mempersiapkan seluruh akomodasi dan infrastruktur yang akan digunakan, termasuk JCC yang akan digunakan sebagai lokasi acara pada September 2023.

IPA sangat memahami dan mendukung rencana pemerintah untuk merenovasi JCC demi menyediakan lokasi acara bagi delegasi internasional pada ASEAN Summit 2023 dengan baik.

Walau jadwal dan lokasi berubah, Krishna Ismaputra, Ketua Panitia IPA Convex 2023 memastikan tetap memperhatikan hal-hal yang harus disesuaikan karena lokasi acara berada di luar kota Jakarta.

Dia memaparkan sejumlah fasilitas yang akan disediakan Panitia IPA Convex 2023, seperti free-shuttle dari dan ke Jakarta dan pengadaan area co-working space hingga 200 titik dengan dilengkapi koneksi internet dan panganan ringan gratis agar para peserta konvensi dan pengunjung pameran tetap dapat melakukan pekerjaannya meski seharian berada di area IPA Convex 2023.

“Para peserta tetap bisa bekerja secara remote menggunakan laptop tanpa perlu khawatir kehabisan waktu di perjalanan dari dan menuju ICE BSD,” ujarnya.

Baca juga: Ekspor Gas ke Singapura Diperpanjang, Alokasi dalam Negeri Harus Diperhatikan

Rencana kolaborasi

Krishna menambahkan rencana kolaborasi antara IPA Convex dengan penyelenggaraan ASEAN Summit. Dengan mengambil tema “ASEAN Matters, Epicentrum of Growth”, dia meyakini fokus pada ASEAN Summit akan sejalan dengan topik-topik diskusi pada IPA Convex 2023.

“Topik pembahasan pada kedua acara ini akan sangat relevan dan sangat berhubungan. Ditambah lagi, tahun ini IPA Convex akan menerbitkan kajian menyeluruh yang kami sebut dengan IPA White Paper. Diharapkan dokumen itu dapat menjadi rekomendasi dari Pemerintah Indonesia di dalam mengimplementasikan kebijakan terkait ketahanan energi pada era transisi energi,” ujarnya.

Sebagai tambahan informasi, IPA Convex akan menghadirkan rangkaian konvensi selama tiga hari antara lain tiga Plenary Session, Ministerial Messages yang merupakan diskusi antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dengan Presiden IPA untuk membahas roadmap menuju net zero emission tahun 2060, CEO’s Industry Outlook yang menghadirkan empat CEO perusahaan energi, dan satu Special Topic.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com