Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hannover Messe 2023, Indonesia Siap Buka Peluang Investasi Teknologi Hijau

Kompas.com - 18/04/2023, 17:35 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah Indonesia siap berkolaborasi mengembangkan teknologi hijau dengan dunia internasional.

Dengan dipilihnya sebagai official partner country Hannover Messe 2023, Indonesia membuka diri untuk berbagai investasi teknologi dan pengembangan ekonomi hijau. Hal ini sejalan dengan komitmen transisi energi Indonesia.

"Indonesia mengundang investor Jerman untuk membangun ekonomi hijau di Indonesia. Sekali lagi Indonesia sangat terbuka untuk kerja sama, untuk berinvestasi," kata Jokowi saat menghadiri Hannover Messe 2023 di Hanover, Jerman, seperti dikutip Kompas.com dari siaran pers, Jakarta, Selasa (18/4/2023).

Baca juga: Di Hannover Messe, Kepala Otorita Pastikan IKN Jadi Kota Emisi Netral

Menurut dia, pemerintah Indonesia, saat ini fokus mengakselerasi hilirisasi industri Tanah Air. Dengan dukungan energi hijau, transformasi ekonomi Indonesia pun akan segera terwujud.

"Kami punya modal besar dan kami ingin menjadi pemain besar di industri ini. Kami juga ingin memastikan bahwa transisi energi menghasilkan energi yang terjangkau masyarakat," kata Jokowi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto mengatakan, dalam Hannover Messe 2023 ini, Indonesia menampilkan berbagai kemampuan sektor manufaktur dalam penerapan teknologi Industri 4.0.

Baca juga: Otorita Undang Investor Di Hannover Messe Berkunjung ke IKN

Selain itu, Indonesia juga akan mengusung isu yang sedang berkembang di dunia, termasuk yang terkait dengan implementasi energi hijau (green energy).

“Salah satu tema yang sangat terkait dengan isu green energy yang saat ini menjadi hot topic dalam wacana pembangunan industri yang berkelanjutan, yaitu sustainability and energy transition,” kata Eko S.A. Cahyanto

“Indonesia menampilkan kebijakan yang telah dijalankan pemerintah dalam upaya mendukung proses transformasi dari conventional manufacturing system menuju green industry manufacturing systems,” sambungya.

Baca juga: Hannover Messe 2023, Jokowi: Indonesia Tidak Sedang Menutup Diri, Kami Sangat Terbuka untuk Investasi

Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Liana Bratasida mengatakan, strategi sustainability, industri hijau dan transformasi digital memang telah menjadi keharusan bagi pelaku industri khususnya Pulp dan Paper saat ini.

Sebab jika tidak, industri akan semakin tertinggal. Imbasnya tidak ada lagi konsumen yang mau membeli produk perusahaan yang tidak mempertimbangkan sustainability.

Menurut Liana, untuk jangka pendek, sustainability dan transformasi digital memang terlihat menjadi beban biaya bagi industri. Namun dalam jangka panjang, kebijakan ini mampu mendatangkan keuntungan.

"Jadi pebisnis harus melihat secara jangka panjang," ungkapnya.

Baca juga: 4 Target Utama Indonesia di Hannover Messe 2023

Contoh sustainability yang sudah dijalankan industri pulp dan paper, lanjut Liana adalah penghematan energi, air dan mendaur ulang sampah.

"Misalnya sludge dari IPAL itu dipakai sebagai bahan bakar, jadi tidak dibuang. Sehingga menghemat semaksimal mungkin hal-hal yang bisa dihemat," lanjut dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com