Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguat, Harga Emas Dunia Kembali Tembus 2.000 Dollar AS

Kompas.com - 21/04/2023, 09:31 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia menguat ke atas level 2.000 dollar AS pada akhir perdagangan Kamis (20/4/2023) waktu setempat atau Jumat pagi WIB.

Penguatan itu didorong melemahnya dollar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) atau U.S Treasury usai rilis data ekonomi AS yang menunjukkan perlambatan ekonomi.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi di level 2.002,69 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange naik 0,4 persen ke level 2.014,30 dollar AS per ons.

Baca juga: Harga Emas Dunia Turun di Tengah Kekhawatiran Kebijakan Suku Bunga The Fed

Data terbaru menunjukkan klaim pengangguran mingguan AS naik 5.000 menjadi 245.000 dalam pekan yang berakhir 15 April 2023, yang berarti pasar tenaga kerja secara bertahap melambat.

Selain itu, Indeks Manufaktur Fed Philadelphia merosot ke negatif 31,3 pada April 2023 dari negatif 23,2 di bulan sebelumnya. Data ini menunjukkan adanya penurunan aktivitas pabrik yang jauh lebih rendah.

"Kami melihat bencana pada data Fed Philadelphia dan klaim pengangguran yang terus meningkat, sehingga ekonomi melemah," ujar Edward Moya, Analis Pasar Senior di Oanda.

Pelemahan data ekonomi tersebut mendorong indeks dollar AS turun 0,2 persen, begitu pula dengan yield U.S Treasury yang menjadi acuan imbal hasil.

Alhasil, turunnya nilai dollar AS tersebut membuat harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan permintaan pada logam mulia.

Kondisi perekonomian AS itu, sekaligus mendukung pandangan bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat berhenti menaikkan suku bunga pada Juni 2023, setelah kenaikan suku bunga yang diharapkan bulan depan.

Pasar kini memperkirakan peluang sekitar 88 persen untuk The Fed menaikkan lagi suku bunganya sebesar 25 basis poin pada pertemuan Mei mendatang. Kenaikan terakhir, yang setelahnya suku bunga The Fed akan stabil di sisa tahun 2023.

Para pelaku pasar pun tengah mengamati pernyataan lebih lanjut oleh pembuat kebijakan Fed pekan ini. Analis menilai, emas masih memiliki ruang untuk kembali melemah.

"Minggu ini ada beberapa pembicaraan Fed yang agresif dari para pembicaranya, dan kelanjutan dari narasi itu dapat memberikan dorongan pada greenback, yang dapat membuat emas kembali melemah," tulis analis DailyFX Warren Venketas dalam sebuah catatan.

Baca juga: Harga Emas Naik Tajam, Ekonom: Perlu Waspada, Ada yang Tidak Beres di Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com