Bank Digital di Indonesia Makin Ramai, Siapa yang Modalnya Paling Kuat?

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank digital di indonesia bakal makin ramai dengan hadirnya tiga pemain baru. Ketiganya yakni SuperBank, Bank Mayora dan Bank Jasa Jakarta.

SuperBank merupakan transformasi dari Bank Fama. Bank digital ini bakal menyasar para pelaku UMKM ada didukung oleh Emtek Group, Grab, dan Singtel.

"Kita pelajari pinpoint di market, apa yang jadi kendala di pengguna, dan use case di user, driver, passenger, serta merchant. Juga apa yang belum dijamah oleh bank selama ini dan itu akan dibantu Grab dan EMTK sehingga produk kita tidak akan sama dengan yang sudah ada di pasar,” kata Direktur Keuangan SuperBank Melisa Hendrawati beberapa waktu lalu, dikutip dari Kontan.

Baca juga: Strategi 4 Bank Digital Genjot Jumlah Nasabah

Bank Mayora dimiliki oleh BNI. Sama dengan SuperBank, bank digital ini juga diarahkan untuk mengoptimalkan pasar UMKM.

Sedangkan Bank Jasa Jakarta dimiliki oleh Astra Group bersama WeLab.

Sebelum 3 bank digital baru tersebut, sebelumnya sudah ada beberapa bank yang sudah menyatakan diri sebagai bank digital. Diantaranya Bank Jago, Bank BCA Digital (Blu), Allo Bank, Bank SeaBank Indoensia, Bank Neo Commerce (BNC), Bank Raya, dan Bank Aladin Syariah.

Baca juga: Masih Anak Bawang, Ini Strategi Superbank Bersaing di Industri Bank Digital

Bank-bank digital tersebut selain memiliki kekuatan ekosistem, juga punya kekuatan modal sebagai kunci keberhasilannya. Dari 10 bank digital di Indonesia, mana yang punya modal paling kuat?

Berikut perbandingan modal inti dan aset 10 bank digital di Indonesia.

Baca juga: Kenaikan Suku Bunga The Fed Lebih Ringan, Saham-saham Bank Digital Ini Menguat Signifikan

1. Bank Jago (Desember 2022)
Modal Inti: Rp 7,280 triliun
Aset : Rp 16,965 triliun.

2. Allo Bank Indonesia (Desember 2022)
Modal Inti : Rp 6,330 triliun
Aset : Rp 11,058 triliun

3. Bank Jasa Jakarta (Desember 2022)
Modal Inti : Rp 6,006 triliun
Aset : Rp 11,046 triliun