Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih "Anak Bawang", Ini Strategi Superbank Bersaing di Industri Bank Digital

Kompas.com - 05/04/2023, 20:09 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Fama International resmi bertransformasi menjadi bank digital pada Februari lalu. Transformasi ini ditandai dengan perubahan nama perusahaan menjadi PT Super Bank Indonesia (Superbank).

Kehadiran Superbank sendiri semakin memperketat persaingan industri bank digital nasional. Industri yang sebenarnya sudah bermunculan pemain sejak beberapa tahun lalu.

Meskipun baru meluncur pada tahun ini, Superbank optimis dapat memaskimalkan potensi industri perbankan digital nasional. Optimisme ini diusung perusahaan dengan menyiapkan visi dan fokus bisnis yang jelas.

Baca juga: Bank Fama Berubah Nama Jadi Superbank, Fokus Layani Segmen UMKM dan Ritel Underbanked

"Datang duluan, datang belakangan, datang di tengah-tengah itu satu hal, tapi misinya harus jelas, solusinya harus jelas," ujar Chief Business Officer Superbank, Sukiwan, dalam Workshop: Geliat Perbankan Digital Indonesia, Dampak, Potensi, & Tantangan, di Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Adapun dalam menjalankan bisnisnya, Superbank akan berfokus pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan ritel. Segmen tersebut dipilih dengan melihat fokus bank konvensional yang hanya menggarap nasabah kategori banked. Dengan demikian, terdapat potensi besar bagi perusahaan untuk menggarap segmen undeserved dan unbanked.

"Kita harus sangat fokus memberikan produk keuangan yang sederhana, transpran, dan fleksibel. Fokus kita ada di UMKM dan ritel," kata Sukiwan.

Untuk menggarap segmen tersebut, Sukiwan bilang, Superbank akan menyiapkan produk yang mudah diakses oleh nasabah. Dengan demikian, nasabah dapat melakukan transaksi secara seamless.

Selain itu, Superbank juga berencana memanfaatkan ekosistem investor perusahaan, yakni Grup Emtek (kepemilikan saham 39,24 persen), Singtel (24,17 persen), dan Grab (8,06 persen).

"Yang kita harapkan nasabah lagi transaksi di Grab, dia enggak sadar lagi transaksi di kita, melakukan pembayaran segala macem. Ini yang akan menjadi strategi grow in market," ucap Sukiwan.

Baca juga: Emtek Group Suntik Dana Rp 5,4 Triliun ke Grab Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com