Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Bank AS, Penyelamatan First Republic Bank dari Anjloknya Saham

Kompas.com - 27/04/2023, 11:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi First Republic Bank membuat investor berjaga-jaga. Saham bank yang berpusat di San Francisco ini anjlok pada hari Rabu karena investor mengawasi potensi kesepakatan penyelamatan yang bermasalah.

Saham First Republic Bank turun lebih dari 29 persen pada perdagangan di hari Rabu. Sementara itu, saham telah jatuh lebih dari 90 persen sepanjang tahun ini, dan mencapai level terendah pada Rabu lalu.

Dilansir dari CNBC, perdagangan saham bahkan sempat dihentikan beberapa kali karena volatilitas.

Anjloknya saham First Republic Bank terjadi setelah perusahaan mengumumkan kehilangan sekitar 40 persen simpanannya pada kuartal pertama 2023.

Investor dan nasabah melihat First Republic Bank sebagai bank yang berisiko setelah adanya kasus Silicon Valley Bank yang memiliki profil keuangan serupa.

Baca juga: Silicon Valley Bank Bangkrut, Sri Mulyani: Kami Lebih Waspada dan Lakukan Kajian

Dalam laporan keuangan kuartalannya, bank sedang meninjau opsi untuk memperbaiki kembali neraca keuangannya.

Penurunan tajam dalam deposito teteap terjadi meskipun sekelompok 11 bank besar menanamkan 30 miliar dollar AS deposito ke First Republic Bank. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk menanamkan kepercayaan dan mencegah penyebaran bank run.

Di sisi lain, penasihat First Republic mencoba meyakinkan setidaknya beberapa bank tersebut untuk memberikan dukungan lebih lanjut dengan membeli beberapa aset First Republic dengan harga di atas pasar

Pembelian tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi bank lain. Namun, penasihat First Republic Bank mencoba untuk menjual bank dengan gagasan, membiarkan First Republic Bank gagal akan membuat bank menanggung lebih banyak biaya.

Baca juga: Imbas SVB Bangkrut, Saham First Republic Anjlok 32,7 Persen


Ketika First Republic Bank berhasil menjual sebagian asetnya, akan ada dana untuk meningkatkan ekuitas.

Adapun pejabat pemerintah saat ini disebut tidak mau campur tangan dalam proses penyelamatan First Republic Bank.

Sementara itu, regulator bank AS sedang mempertimbangkan untuk menurunkan penilaian pribadi mereka terhadap bank tersebut.

Kalau terjadi, langkah ini dapat membatasi kemampuan First Republic Bank untuk meminjam dari Federal Reserve atau The Fed.: 

Baca juga: Silicon Valley Bank Bangkrut, Simpanan di Sejumlah Bank AS Melonjak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com