Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Krisis Bank AS, Penyelamatan First Republic Bank dari Anjloknya Saham

Saham First Republic Bank turun lebih dari 29 persen pada perdagangan di hari Rabu. Sementara itu, saham telah jatuh lebih dari 90 persen sepanjang tahun ini, dan mencapai level terendah pada Rabu lalu.

Dilansir dari CNBC, perdagangan saham bahkan sempat dihentikan beberapa kali karena volatilitas.

Anjloknya saham First Republic Bank terjadi setelah perusahaan mengumumkan kehilangan sekitar 40 persen simpanannya pada kuartal pertama 2023.

Investor dan nasabah melihat First Republic Bank sebagai bank yang berisiko setelah adanya kasus Silicon Valley Bank yang memiliki profil keuangan serupa.

Dalam laporan keuangan kuartalannya, bank sedang meninjau opsi untuk memperbaiki kembali neraca keuangannya.

Penurunan tajam dalam deposito teteap terjadi meskipun sekelompok 11 bank besar menanamkan 30 miliar dollar AS deposito ke First Republic Bank. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk menanamkan kepercayaan dan mencegah penyebaran bank run.

Di sisi lain, penasihat First Republic mencoba meyakinkan setidaknya beberapa bank tersebut untuk memberikan dukungan lebih lanjut dengan membeli beberapa aset First Republic dengan harga di atas pasar

Pembelian tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi bank lain. Namun, penasihat First Republic Bank mencoba untuk menjual bank dengan gagasan, membiarkan First Republic Bank gagal akan membuat bank menanggung lebih banyak biaya.

Adapun pejabat pemerintah saat ini disebut tidak mau campur tangan dalam proses penyelamatan First Republic Bank.

Sementara itu, regulator bank AS sedang mempertimbangkan untuk menurunkan penilaian pribadi mereka terhadap bank tersebut.

Kalau terjadi, langkah ini dapat membatasi kemampuan First Republic Bank untuk meminjam dari Federal Reserve atau The Fed.: 

https://money.kompas.com/read/2023/04/27/113000626/krisis-bank-as-penyelamatan-first-republic-bank-dari-anjloknya-saham-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke