Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag Minta KDEI Cek Indomie yang Disebut Mengandung Zat Pemicu Kanker

Kompas.com - 27/04/2023, 13:49 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Budi Santoso mengungkapkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Taiwan, agar melakukan pengecekan atas Indomie asal Indonesia yang disebut mengandung zat pemicu kanker.

"Kalau masuk ke Taiwan memang ada ketentuan kandungannya harus sekian, ya kita harus meyesuaikan. Tapi kan nanti dicek dulu apakah benar seperti itu," ujarnya saat dijumpai di kantornya, Kamis (27/4/2023).

"Nanti saya coba komunikasi kan dengan KDEI Taiwan. Tapi, kalau misalnya terbukti tidak melanggar, ya kita komunikasikan dengan otoritas Taiwan melalui perwakilan kita di Taiwan," sambungnya.

Baca juga: Fenomena Indomie: Laris Manis di Indonesia, Dicap Berbahaya di Taiwan

Lebih lanjut, Budi menuturkan, kasus serupa sudah pernah terjadi tahun lalu. Namun, setelah dilakukan pengecekan, produk yang dinilai bermasalah bukanlah produk mi asal Indonesia.

"Dulu ada mi juga, tapi bukan dari Indomie. Bisa kita selesaikan sih waktu itu akhirnya dari pihak Taiwan kan waktu itu, dari Badan POM-nya Taiwan kan pernah ke sini untuk memberlakukan verifikasi. Jadi bisa diselesaikan dengan baik waktu itu," kata Budi.

Sebagai informasi, dua produk mi instan dari Indonesia dan Malaysia yang dijual di Taipei, Taiwan, ditemukan mengandung zat pemicu kanker atau zat karsinogenik.

Departemen Kesehatan Taipei mengumumkan hal tersebut pada Senin (24/4/2023), saat merilis hasil pemeriksaan mi instan yang tersedia di ibu kota Taipei pada tahun 2023.

Baca juga: Dulu Mie Sedaap, Kini Giliran Indomie yang Ditolak BPOM Taiwan


Dalam sebuah pernyataan, Departemen Kesehatan Taipei mengatakan telah menemukan sejumlah mi instan "Ah Lai White Curry Noodles" dari Malaysia dan "Indomie: Rasa Ayam Spesial" dari Indonesia yang sama-sama mengandung etilen oksida, senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia.

Limfoma adalah kanker yang memengaruhi kelenjar getah bening, sedangkan leukemia adalah kanker yang memengaruhi darah dan sumsum tulang.

Dikutip dari Focus Taiwan, berdasarkan hasil pengujian, Departemen Kesehatan Taiwan mengungkapkan, etilen oksida terdeteksi pada mi dan paket bumbu di produk mi instan asal Malaysia.

Baca juga: Malaysia Benarkan Indomie Rasa Ayam Spesial yang Ditarik adalah Produk Impor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com