Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pergerakan Saham Indofood Usai Taiwan dan Malaysia Tarik Indomie Rasa Ayam Spesial

Kompas.com - 28/04/2023, 07:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melemah sekitar 1 persen pada perdagangan Kamis (27/4/2023). Koreksi ini terjadi setelah Taiwan dan Malaysia menarik perederan mi instan Indomie Rasa Ayam Spesial.

Melansir data RTI, pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup melemah 1,15 persen ke Rp 6.425 per saham. Pada perdagangan Kamis, saham perusahaan konsumer itu terus bergerak pada zona merah, yakni pada rentang Rp 6.375 - Rp 6.500.

Sebanyak 8,31 juta lembar diperdagangkan kemarin, dengan nilai mencapai Rp 53,5 miliar. Adapun frekuensi transaksi saham INDF mecapai 3.295 kali.

Baca juga: Ditarik di Taiwan dan Malaysia, BPOM Pastikan Indomie Rasa Ayam Spesial Aman Dikonsumsi

Berbeda dengan INDF, saham anak usaha Indofood yang memproduksi Indomie, yakni Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) menguat tipis pada perdagangan kemarin.

Data RTI menunjukan, saham ICBP menguat 0,49 persen ke Rp 10.250. ICBP bergerak dua arah kemarin, yakni pada rentang Rp 10.100 - Rp 10.300.

Jumlah saham ICBP yang ditransaksikan mencapai 5,09 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp 51,97 miliar. Adapun frekuensi transaksi saham ICBP mecapai 2.427 kali.

Baca juga: Ketatnya Aturan Pangan Bikin Taiwan Beberapa Kali Tolak Mi Instan Indonesia

Produk Indomie Rasa Ayam Spesial ditarik Taiwan dan Malaysia

Sebelumnya diberitakan, Taiwan dan Malaysia menarik peredaran mi instan Indomie Rasa Ayam Spesial. Langkah tersebut diambil sebab produk tersebut dinilai mengandung zat pemicu kanker etilen oksida.

Kementerian Kesehatan Malaysia telah memerintahkan untuk melakukan penarikan massal dua batch mi instan, satu diproduksi secara lokal yakni "Ah Lai White Curry Noodles" dan satu lagi diimpor dari Indonesia, "Indomie Rasa Ayam Spesial".

"Kementerian Kesehatan telah menginstruksikan produsen untuk secara sukarela menarik mi instan yang habis masa berlakunya pada 25 Agustus 2023 dari pasar lokal," kata Dirjen Kesehatan Malaysia Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hassan, dikutip dari The Star.

Baca juga: Usai Taiwan, Giliran Malaysia Tarik Indomie Rasa Ayam Spesial

 


Sebelumnya, Departemen Kesehatan Taipei, Taiwan, mengumumkan dua produk mi instan dari Indonesia dan Malaysia yang dijual di Taipei ditemukan mengandung zat pemicu kanker atau zat karsinogenik pada Senin (24/4/2023).

Menurut Depkes Taipei, "Ah Lai White Curry Noodles" dari Malaysia dan sejumlah "Indomie: Rasa Ayam Spesial" dari Indonesia sama-sama mengandung etilen oksida, senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia.

Imbas temuan tersebut, "Indomie Rasa Ayam Spesial" dan mi dari Malaysia pun ditarik dari peredaran dan penjualan. Sementara importir produk mi instan itu dikenakan denda sebesar 60.000 dollar Taiwan (sekitar Rp 29,2 juta) hingga 200 juta dollar baru Taiwan (sekitar Rp 97,6 miliar).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com