Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Negara Tumbuh Pesat, APBN Surplus Rp 234,7 Triliun pada April 2023

Kompas.com - 22/05/2023, 16:54 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terjaga hingga akhir April 2023. Hal ini terefleksikan dari APBN yang masih mencatatkan surplus, bahkan lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, APBN mencatatkan surplus sebesar Rp 234,7 triliun atau setara 1,12 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada April 2023. Tingkat surplus itu lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 0,61 persen dari PDB.

Surplus itu diikuti dengan keseimbangan primer yang terjaga yakni pada level Rp 374,3 triliun. Sebagai informasi, keseimbangan primer adalah total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Tarif PPN di 2024 Tidak Naik, Masih 11 Persen

"Jadi, dalam 4 bulan pertama dari APBN kita mengalami surplus, baik di keseimbangan primer, maupun total overall balance dari APBN kita," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (22/5/2023).

Peningkatan surplus itu merupakan hasil dari pendapatan negara yang tumbuh pesat. Sri Mulyani menyebutkan, sampai dengan akhir April pendapatan negara telah mencapai Rp 1.000,5 triliun, setara 40,6 persen dari target tahun ini sebesar Rp 2.463 triliun.

"Kenaikan 17,3 persen dari tahun lalu. Tahun lalu kenaikannya juga sudah tinggi," kata dia.

Baca juga: Sri Mulyani Targetkan Pertumbuhan Ekonomi RI Mencapai 5,3-5,7 Persen pada 2024

Sementara itu, belanja negara hanya tumbuh 2 persen pada April 2023. Tercatat realisasi belanja negara baru mencapai Rp 765,8 triliun, dari target yang ditetapkan sebesar Rp 3.061,2 triliun.

"Untuk belanja negara telah dibelanjakan Rp 765,8 triliun, ini artinya 25 persen dari total belanja ini sudah direalisasi," ucapnya.

Baca juga: Sri Mulyani: Indonesia Berhasil Keluar dari Negara Berkembang dengan Tingkat Ekonomi yang Rapuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com