Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kecewa dengan Shell karena Lambatnya Proses Pelepasan Blok Masela

Kompas.com - 23/05/2023, 20:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengaku kecewa karena proses pelepasan hak partisipasi atau participating interest (PI) Shell di Blok Masela tak kunjung rampung. Negosiasi dengan perusahaan migas asal Inggris itu berjalan dengan alot.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, alotnya proses negosiasi akuisisi saham hak partisipasi Shell oleh PT Pertamina (Persero) membuat proyek gas di Blok Masela menjadi terhambat dan kehilangan banyak peluang.

"Masela masih progres. Begini, Masela itu agak lama, jadi pemerintah kehilangan opportunities-nya (kesempatan) panjang itu," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Baca juga: Soal Blok Masela, Pertamina Akan Ambil Keputusan Bulan Depan

Tutuka mengungkapkan, Menteri ESDM Arifin Tasrif bahkan mengaku kecewa karena proses pelepasan saham yang tak kunjung tuntas. Oleh sebab itu, pemerintah bakal meninjau kembali rencana pengembangan atau Plant of Development (PoD) Blok Masela.

"Akhirnya kemarin Pak Menteri (ESDM) menyampaikan kecewa lah. Jadi kami mau mem-follow up, mau revisi PoD-nya," kata dia.

Kendati demikian, Tutuka enggan mengungkapkan nilai yang ditawarkan Shell untuk melepas hak partisipasinya kepada Pertamina.

Baca juga: Soal Blok Masela, Pertamina Belum Capai Kesepakatan

"Itu urusan bisnis ya, saya enggak bisa menyatakan angka sepenuhnya, tapi pemerintah ya kecewa kok terlalu lama," ungkapnya.

Untuk diketahui, Blok Masela merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang hak partisipasinya dipegang oleh Inpex dan Shell. Namun Shell menyatakan mundur dan melepas hak partisipasinya dari proyek ini sehingga harus dicari penggantinya.

Sebelum menarik diri dari Blok Masela, Shell pun menguasai 35 persen saham participating interest dan sisanya dikuasai Inpex sebesar 65 persen. Ada sejumlah perusahaan migas menyatakan berminat menggantikan Shell di blok tersebut, salah satunya Pertamina.

Baca juga: Menteri ESDM Sebut Pertamina hingga Petronas Bakal Investasi di Proyek Masela

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com