Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Mengapa Gen Z Lebih Memilih Pekerjaan Lepas

Kompas.com - 28/05/2023, 10:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.comGen Z atau generasi yang lahir pada tahun 1997 hingga tahun 2012 saat ini telah memasuki dunia kerja. Mereka cenderung memilih untuk bekerja lepas secara full time dari pada bekerja di korporasi.

Survei Fiverr Februari 2023 terhadap 7.121 Gen Z dari seluruh dunia, 70 persen Gen Z menganggap pekerja lepas sebagai pilihan karier yang layak seperti pekerjaan kantoran pada umumnya. Mereka juga tidak ingin kembali ke pekerjaan 9 to 5 seperti para pendahulunya.

“Pekerja lepas memiliki daya tarik utama bagi generasi yang ingin mengejar hasrat mereka, mengasah keterampilan mereka, dan memiliki kontrol lebih besar atas pendapatan dan lintasan karier mereka,” kata Gali Arnon, CMO Fiverr, mengutip CNBC.

Baca juga: Survei IFG Progress: Gen Z Punya Persepsi Positif soal Industri Asuransi

Jadi brand ambassador

Arnon mengungkapkan, pekerja lepas sudah menjadi bagian yang signifikan dari pasar tenaga kerja. Survei pasar kerja Upwork’s 2022 Freelance Forward terhadap 3.000 profesional mencatat, lebih dari sepertiga, atau 39 persen orang Amerika adalah pekerja lepas. Nilai itu naik tiga poin persentase dari tahun 2021.

Seorang influencer Gigi Robinson (24) mengatakan, dirinya telah lama berjuang melawan penyakit kronis seperti Ehlers Danlos Syndrome dan endometriosis. Saat mendapatkan BFA-nya di University of Southern California, dia mulai membagikan perjuangannya di platform seperti TikTok dan mulai mengumpulkan pengikut.

Saat itulah perusahaan dapat dijangkau melalui pekerjaan brand ambassador produk. Robinson juga telah melakukan magang di perusahaan seperti Paramount Pictures dan berencana untuk masuk ke dunia hiburan perusahaan.

Baca juga: Gen Z dan Fleksibilitas Bekerja Tahun 2023

Di tahun 2020, dia memutuskan untuk menerima tawaran sebagai brand ambassadot tersebut dan menyadari ada uang yang bisa dihasilkan sebagai pekerja lepas. Dua tahun lebih setelah lulus, dia mendirikan It's Gigi, sebuah perusahaan yang mencakup berbagai aliran pendapatannya.

Perusahaan ini mencakup buku anak-anak, public speking, pembinaan karier, dan kemitraan merek yang berkelanjutan. Robinson menghasilkan lebih dari 170.000 dollar AS di tahun lalu secara keseluruhan.

“Pada titik ini, saya tidak akan kembali ke perusahan yang banyak memiliki pengaturan kerja," katanya.

Baca juga: Tak Punya Banyak Uang, Mengapa Gen Z Hobi Travelling?

Jadi Youtuber

Gen Z, Mark Santos (23) mengungkapkan, ia mulai memiliki saluran YouTube pribadinya pada usia 11 tahun di kampung halamannya di Sao Paulo, Brasil. Saat itu YouTube miliknya mendokumentasikan kehidupannya sebagai remaja muda. Ketika dia pindah ke Boca Raton, Florida, pada usia 15 tahun, dia mulai membuat video tentang bagaimana rasanya orang Brasil tinggal di AS.

“Saya memiliki 100.000 pelanggan ketika saya berusia 16 tahun. Tetapi meskupun YouTube akan menjadi pertunjukan penuh waktunya, saluran itu tidak menghasilkan banyak uang,” kata Santos.

Saat belajar di University of South Florida, Santos memulai pekerjaan sebagai editor video. Setelah ia lulus pada Mei 2022, dia memperluas penawarannya ke desain thumbnail dan spanduk. Ia bekerja setidaknya 12 jam per hari. Dia juga mulai mempekerjakan pekerja lepas untuk mengerjakan beberapa pekerjaan dari kliennya.

“Hari ini, ada yang memesan antara 100 dan 200 proyek per bulan, dengan harga 900 dollar AS per proyek. Saya tidak pernah benar-benar ingin bekerja di perusahaan dan saya selalu tahu bahwa saya akan melakukan sesuatu yang berbeda,” tegasnya.

Baca juga: KSEI: Investor Saham Tembus 4 Juta SID, Didominasi Milenial dan Gen Z

Halaman:


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com