Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Kredivo: Bayar "PayLater" Lebih Diminati ketimbang Transfer Bank

Kompas.com - 14/06/2023, 15:59 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kredivo dan Katadata Insight Center melalui risetnya memotret "Perilaku Konsumen E-Commerce Indonesia" guna menganalisa lebih lanjut terkait tren belanja konsumen di e-commerce dan penggunaan paylater yang terus berkembang.

Berdasarkan riset tersebut tercatat bahwa penggunaan paylater sebagai metode pembayaran lebih unggul jika dibandingkan dengan transfer antar bank.

"Penggunaan pembayaran melalui paylater lebih unggul yakni 45,9 persen jika dibandingkan melalui transfer antarbank seperti kartu debit yang hanya 15,9 persen. Namun jika dibandingkan dengan penggunaan dompet digital, paylater masih jauh. Ada sebanyak 84,3 persen masyarakat memilih menggunakan dompet digital sebagai metode pembayaran dan uang tunai sebanyak 61,4 persen," ujar Direktur Katadata Insight Center Adek M. Roza dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Mengapa Anak Muda Gandrung Menggunakan Paylater?

Lebih detail lagi disebutkan Adek, persentase pengguna layanan paylater dalam e-commerce mengalami peningkatan signifikan dari tahun 2021 sampai 2023.

Tercatat di tahun 2021 ada sebanyak 17,4 persen responden yang mengaku menggunakan layanan paylater sebagai metode pembayaran. Kemudian di tahun 2022 meningkat menjadi 28,2 persen, dan 2023 meningkat menjadi 48,9 persen.

Adapun jenis belanja yang paling banyak digunakan dengan paylater di antaranya adalah belanja barang 87,1 persen, tagihan bulanan 51,8 persen, serta pulsa & paket internet 48,9 persen.

Baca juga: Simak Tips Liburan Pakai Paylater agar Tak Boncos

Paylater digunakan untuk kebutuhan belanja bulanan

Selain itu, pola penggunaan paylater telah berubah menjadi lebih banyak digunakan untuk berbelanja. Ada sebanyak 56,8 persen responden mengaku menggunakan paylater untuk berbelanja kebutuhan bulanan dengan cicilan tenor pendek alih-alih untuk kebutuhan mendadak.

Menanggapi temuan tersebut, Direktur CELIOS (Center of Economic and Law Studies) sekaligus Ekonom, Bhima Yudhistira mengatakan, kehadiran paylater diakui cukup memberikan manfaat bagi ketersediaan akses kredit di hampir seluruh lapisan masyarakat melalui layanan kredit yang aman, terjangkau dan mudah.

"Saya melihat instrumen paylater akan semakin dibutuhkan pasca pandemi baik untuk transaksi online maupun pembelian di merchant secara offline," kata Bhima.

Baca juga: Tertarik Bayar Pakai Paylater? Pahami Dulu Hal-hal Ini agar Nanti Tak Menyesal

 


Menurut Bhima, studi ini juga makin menguatkan bahwa paylater tidak hanya digunakan untuk kebutuhan mendesak, tapi sebagai metode pembayaran yang efisien untuk bertransaksi sehari-hari.

"Perkembangan paylater yang pesat tentu menjadi sinyal positif bagi kemajuan industri keuangan dan ekosistem e-commerce secara luas," ungkap Bhima.

Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada Maret 2023 terhadap 9.239 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca juga: Kredivo Catat Transaksi Paylater Tumbuh 14 Persen Jelang Lebaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com