Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun Tipis, Utang Luar Negeri RI April 2023 Capai 403,1 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 15/06/2023, 11:19 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan, posisi utang luar negeri (ULN) RI pada April 2023 sebesar 403,1 miliar dollar AS. Nilai itu sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 403,3 miliar dollar AS.

"Utang luar negeri Indonesia pada April 2023 turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, Kamis (15/6/2023).

Jika dibandingkan dengan posisi April tahun lalu, nilai ULN Indonesia juga mengalami kontraksi. BI mencatat, secara tahunan ULN Indonesia terkontraksi sebesar 1,3 persen.

Baca juga: Pemerintah Bakal Tarik Utang Rp 30,22 Triliun pada 2024

Adapun ULN Indonesia pada April lalu dibentuk oleh ULN pemerintah yang mencapai 194,1 miliar dollar AS dan ULN swasta sebesar 199,6 miliar dollar AS. Kedua jenis ULN itu mengalami penurunan secara bulanan.

Namun untuk ULN pemerintah, jika dilihat secara tahunan, masih mengalami kenaikkan, yakni sebesar 1,8 persen. Erwin menjelaskan, kenaikkan itu disebabkan oleh penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan sentimen positif pelaku pasar global yang tetap terjaga.

"Penarikan ULN pemerintah pada April 2023 masih diutamakan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif dan prioritas," kata dia.

"Khususnya untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global," sambungnya.

BI menilai, posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali. Hal ini dengan memperhatikan pangsa utang tenor jangka panjang yang mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.

Baca juga: Lawan Pengaruh Jebakan Utang China, Menkeu AS Minta Kongres Pinjamkan Uang ke Negara Berkembang

Sementara itu, untuk ULN swasta jika dilihat secara tahunan mengalami kontraksi yang signifikan, yakni sebesar 4,5 persen. Penurunan ULN paling dalam dicatatkan oleh perusahaan bukan lembaga keuangan dan lembga keuangan.

"ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,5 persen terhadap total ULN swasta," ujar Erwin.

Dengan melihat perkembangan tersebut, BI meyakini, ULN Indonesia masih terkendali. Rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) mengalami penurunan, dari 30,1 persen menjadi 29,8 persen.

Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,6 persen dari total ULN.

"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN," ucap Erwin.

Baca juga: Kemenkeu Buat Klarifikasi, Utang Grup Citra Tak Terkait Jusuf Hamka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com