Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keramik Impor China Banjiri Indonesia

Kompas.com - 16/06/2023, 12:40 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, saat ini, produk keramik impor dari China membanjiri pasar domestik di Tanah Air.

Dia mengatakan, Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) mengeluhkan hal tersebut, sebab, produk tersebut dinilai mengganggu produksi industri keramik dalam negeri.

"Asosiasi Keramik juga menyampaikan poin yang ingin saya sampaikan yaitu, produk keramik impor khususnya dari China yang semakin membanjiri pasar domestik, di saat permintaan keramik di pasar global menurun," kata Agus dalam pembukaan rapat kerja Kemenperin di Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Jakarta, Jumat (16/6/2023).

Baca juga: Lempar ke Luhut, Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

Agus mengatakan, industri keramik Indonesia dalam beberapa bulan lalu mengalami pertumbuhan yang cukup baik.

Ia mengatakan, tingkat produksi industri keramik selama kuartal I-2023 mencapai 75 persen.

"Namun, ini menurun dibandingkan pada tahun lalu yang utilitasnya sebesar 78 persen. Ini tren yang harus kita cermati," ujarnya.

Agus melanjutkan, Asosiasi Aneka Keramik Indonesia menyebutkan bahwa kondisi pasar domestik masih rendah.

Hal ini, kata dia, disebabkan adanya inflasi dan rendahnya daya beli masyarakat.

"Daya beli masyarakat turun sejak kenaikan BBM di kuartal III dan masih terus berlangsung saat ini," tuturnya.

Lebih lanjut, Agus mengatakan, produk keramik dari China sudah membanjiri pasar Eropa, Meksiko, dan Timur Tengah sehingga tak heran Indonesia juga menjadi target pemasaran.

"Dan itu bukan hanya keramik," ucap dia.

Baca juga: Menperin Agus: Pabrik UD Trucks yang Akan Dipindah ke RI, Bukan Semua Fasilitas Isuzu di Thailand

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com