Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Ekspor Nikel Sulfat ke China untuk Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik

Kompas.com - 16/06/2023, 21:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) melalui entitas asosiasinya, PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL), melakukan ekspor perdana produk nikel sulfat pada hari ini, Jumat (16/6/2023). Sebanyak 5.584 ton nikel sulfat yang dikemas dalam 290 kontainer dikirim ke China.

Nikel sulfat merupakan bahan baku pembuatan baterai litium, yang salah satunya digunakan dalam kendaraan listrik.

Direktur Utama NCKL Roy A Arfandy mengatakan, total ekspor produk nikel sulfat ditargetkan mencapai 240.000 ton dalam setahun, sesuai dengan kapasitas produksi pabrik. Perusahaan juga sedang dalam tahap uji coba produksi kobal sulfat.

Baca juga: DPR Protes Bos Smelter Nikel Pakai Bahasa Mandarin Saat Rapat

“Ke depan, perusahaan akan berusaha mengirimkan kurang lebih sebanyak empat kapal untuk memenuhi target permintaan produksi nikel sulfat tersebut,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (16/6/2023).

Nikel sulfat produksi NCKL tersebut, merupakan hasil pemurnian yang fasilitasnya berlokasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Menurut Roy, ekspor komoditas tambang yang telah diolah di dalam negeri tersebut menjadi langkah penting Indonesia untuk menjadi pemain kunci dalam industri baterai kendaraan listrik.

"Ini menjadi langkah penting Indonesia untuk menjadi pemain kunci dalam industri baterai kendaraan listrik di masa mendatang, sekaligus kontributor baru dalam ekspor produk hilirisasi nikel yang bisa mendorong perekonomian daerah dan nasional,” paparnya.

Baca juga: Pentingnya Critical Mineral untuk RI, Sebagai Produsen Nikel Terbesar Dunia

Sebelumnya, pada 31 Mei 2023 lalu, NCKL meresmikan operasional pabrik nikel sulfat yang pertama di Indonesia, yang sekaligus menjadi terbesar di dunia dari sisi kapasitas produksinya.

Adapun total kapasitas produksinya sebesar 240.000 metrik ton (MT) nikel sulfat per tahun. Pabrik itu pada dasarnya sudah memproduksi nikel sulfat sejak 25 Maret 2023.

Ia menambahkan, saat ini NCKL terus berupaya meningkatkan rantai industri sumber daya nikel, dengan memproduksi kobalt sulfat. Bersama dengan nikel sulfat, konsentrat ini merupakan dua elemen penting pembentuk prekursor katoda baterai kendaraan listrik.

“Kami ingin menjadi perusahaan manufaktur bahan energi baru yang mengedepankan pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, serta berkontribusi pada pengembangan industri. Ini merupakan target jangka menengah kami," pungkas Roy.

Baca juga: Pembatasan Ekspor Nikel dan Keamanan Nasional Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com