Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya "Critical Mineral" untuk RI, Sebagai Produsen Nikel Terbesar Dunia

Kompas.com - 28/05/2023, 19:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Rosan Perkasa Roeslani menilai critical minerals atau mineral kritis penting bagi Indonesia.

Mengingat Indonesia menjadi negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia yakni 21 juta metrik ton pada tahun 2022 atau setara 22 persen cadangan global. Hal ini berdasarkan data Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

Selain itu, produksi nikel Indonesia juga berada di peringkat pertama yakni sebesar 1 juta metrik ton, melampaui produksi Filipina yang hanya sebesar 370.000 metrik ton dan Rusia sebesar 250.000 metrik ton.

"Critical minerals sangat penting bagi Indonesia sebagai negara yang memiliki cadangan nikel terbesar dunia. Menurut saya, Indonesia dapat menjadi mitra strategis Amerika Serikat dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik," ujarnya dalam keterangannya, Minggu (28/5/2023).

Baca juga: Ini Deretan Negara Penghasil Nikel di Dunia, Indonesia Nomor Satu

Menurutnya, critical minerals menjadi topik penting bagi Indonesia karena menyangkut sumber daya mineral berupa logam dan non-logam yang bernilai ekonomi tinggi.

Namun critical minerals ini berisiko mengalami gangguan pasokan akibat kelangkaan geologis, gangguan geopolitik, dan ketidakstabilan lainnya.

Adapun jenis komoditas ini beragam seperti litium, indium, tellurium, dan lainnya.

"Critical minerals terkait erat dengan langkah-langkah konkret Indonesia dalam pengembangan kendaraan listrik, khususnya sebagai pemasok baterai kendaraan listrik ke Amerika Serikat dan negara-negara lainnya," jelasnya.

"Apalagi critical minerals juga menjadi bahan dasar pengembangan aplikasi pertahanan nasional hingga industri yang terkait pertumbuhan hijau," tambahnya.

Baca juga: Pembatasan Ekspor Nikel dan Keamanan Nasional Indonesia

Isu critical mineral ini diangkat sebagai pembahasan utama pada Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang diselenggarakan di AS pada 26-27 Mei lalu.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com