Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

K3 Award 2023, Ajang Penghargaan untuk Kampanyekan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Kompas.com - 22/06/2023, 20:10 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, tantangan ketenagakerjaan terus berkembang seiring dengan perkembangan dinamika dunia usaha dan industri.

Oleh karena itu, kata dia, aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) harus menjadi perhatian dan prioritas bagi dunia kerja di Indonesia.

Atas alasan itu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menggelar penganugerahan Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3 Awards) 2023, Kamis (22/6/2023).

"Kegiatan ini adalah bagian dari upaya pemerintah, khususnya Kemenaker, dalam mengampanyekan K3 dengan memberikan apresiasi berupa K3 Award kepada pihak-pihak yang telah berhasil menerapkan K3, baik kepada perusahaan maupun gubernur," katanya dalam siaran pers.

Ida mengatakan, K3 Award diberikan kepada perusahaan yang berhasil mencapai kecelakaan nihil, penerapan sistem manajemen K3 (SMK3), pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di tempat kerja, serta pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di tempat kerja.

Baca juga: Hadiri ILC Ke-111, Menaker Ida Paparkan Langkah Pemerintah Indonesia Majukan Tenaga Kerja

"Upaya tersebut sudah beberapa tahun memperlihatkan hasil. Jumlah perusahaan yang mempertahankan nihil kecelakaan setiap tahun mengalami peningkatan," katanya.

Ida mengatakan, perusahaan yang memperoleh nihil kecelakaan kerja mengalami kenaikan sebesar 3,8 persen.

Pada 2022, terdapat 1.742 perusahaan yang berhasil meraih penghargaan kecelakaan nihil. Sementara itu, pada 2023 jumlahnya adalah 1.812 perusahaan.

Kemudian, perusahaan yang menerapkan SMK3 mengalami penurunan 14 persen. Pada tahun 2022, terdapat 2.004 perusahaan yang menerapkan SMK3 atau turun menjadi 1.749 perusahaan pada 2023.

Kategori program Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS (P2HIV-AIDS) mengalami kenaikan sebesar 31 persen. Pada 2022, terdapat 343 perusahaan yang menerapkan P2HIV-AIDS. Pada 2023, jumlahnya naik menjadi 498 perusahaan.

Baca juga: Menaker Ida Ajak Komunitas WNI di Maroko Promosikan PMI

Berikutnya, perusahaan yang meraih P2 COVID-19 naik 11 persen. Pada 2022, terdapat 916 perusahaan menerapkan, kemudian naik menjadi 1.014 perusahaan pada 2023.

"Kami berharap agar dengan pencapaian penghargaan K3 ini dapat memotivasi pimpinan perusahaan lain mempertahankan kinerja K3. Sebab, K3 merupakan investasi untuk menjaga keberlangsungan usaha serta mencapai produktivitas perusahaan," katanya.

Sementara itu, penghargaan K3 juga diberikan kepada para gubernur yang berhasil menjadi pembina K3 terbaik.

Ida mengatakan, pihaknya mengapresiasi gubernur yang telah berhasil membina usaha-usaha penerapan K3 di wilayah masing-masing.

“Dengan pembinaan itu, terdapat perusahaan yang mendapatkan seluruh jenis penghargaan K3 di tingkat nasional," ujarnya.

Baca juga: Lepas Keberangkatan 21 Perawat ke Singapura, Menaker Ida Sampaikan Pesan Ini

Adapun gubernur yang mendapatkan Penghargaan Pembina K3 Terbaik 2023, di antaranya:

  1. Gubernur Jawa Timur
  2. Gubernur DKI Jakarta
  3. Gubernur Jawa Barat
  4. Gubernur Kalimantan Timur
  5. Gubernur Sumatera Utara
  6. Gubernur Banten
  7. Gubernur Jawa Tengah
  8. Gubernur Kalimantan Selatan
  9. Gubernur Riau
  10. Gubernur Sumatera Selatan
  11. Gubernur Kalimantan Tengah
  12. Gubernur Sulawesi Selatan
  13. Gubernur Jambi
  14. Gubernur Sumatera Barat
  15. Gubernur Kalimantan Barat
  16. Gubernur Sulawesi Tenggara
  17. Gubernur Kepulauan Riau
  18. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
  19. Gubernur Bali
  20. Gubernur Sulawesi Utara
  21. Gubernur Sulawesi Tengah
  22. Gubernur Gorontalo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com