Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Banyak Negara Tidak Mampu Bertahan akibat Tekanan Ekonomi

Kompas.com - 26/06/2023, 11:00 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, kondisi perekonomian global masih tidak menentu. Hal ini membuat banyak negara mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi hingga kuartal pertama 2023.

Berdasarkan data yang ia paparkan, sejumlah negara besar mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah pada periode Januari-Maret 2023. Data tersebut menunjukkan, 2023 merupakan tahun dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah dari 2022 dan 2021.

"Kita lihat memang banyak negara yang sudah tidak mampu bertahan di dalam tekanan perlemahan ekonomi dunia dan gejolak ekonomi dunia," tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Atasi Perubahan Iklim, Sri Mulyani Tagih 100 Miliar Dollar AS dari Negara Maju

Pelemahan ekonomi dunia juga terkonfirmasi dari data Purchasing Managers Index (PMI), yang mencerminkan kegiatan perekonomian suatu negara. Bendahara negara menyebutkan, mayoritas PMI negara, 62 persen, saat ini berada dalam level kontraksi.

Tercatat hanya 24 persen negara dunia dengan PMI di level ekspansi dan akselerasi. Kemudian, 14 persen negara berada dalam level ekspansi.

"PMI global memang mengkonfirmasi dunia masih dalam era kontraksi dari sisi manufacturing activity," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Negara Dituding Bokek, Stafsus Sri Mulyani: Keliru!

Selain itu, tanda-tanda perlemahan ekonomi global juga ditunjukan dari proyeksi pertumbuhan perdagangan internasional. Pada tahun ini, perdagangan internasional diproyeksi hanya tumbuh 2,4 persen, lebih rendah dari tahun lalu sebesar 5,1 persen.

"Atau bahkan 2021 sebesar 10,6 persen," ucapnya.

Di tengah tren perlemahan ekonomi dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terjaga. Hal ini ditunjukan dengan pertumbuhan ekonomi yang berada di kisaran 5 persen selama 6 kuartal berturut-turut.

Baca juga: Sri Mulyani Bahas Pendanaan Perubahan Iklim dalam Pertemuan di Paris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com