Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBN Surplus Rp 204,3 Triliun pada Mei 2023

Kompas.com - 26/06/2023, 09:51 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terjaga hingga akhir Mei 2023. APBN masih mencatatkan surplus, ditopang oleh pendapatan yang kembali tumbuh double digit.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, APBN mencatatkan surplus sebesar Rp 204,3 triliun atau setara 0,97 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada Mei 2023. Tingkat surplus itu lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar Rp 234,7 triliun atau setara 1,12 persen dari PDB.

Surplus itu diikuti dengan keseimbangan primer yang terjaga yakni pada level Rp 390,5 triliun. Sebagai informasi, keseimbangan primer adalah total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang.

"Kinerja dari APBN sampai dengan akhir Mei masih terus terjaga positif," kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Negara Dituding Bokek, Stafsus Sri Mulyani: Keliru!

Peningkatan surplus itu merupakan hasil dari pendapatan negara yang masih tumbuh pesat. Sri Mulyani menyebutkan, sampai dengan akhir Mei pendapatan negara telah mencapai Rp 1.209,3 triliun, setara 49,1 persen dari target tahun ini sebesar Rp 2.463 triliun.

"Dan ini menujukan pertumbuhan 13 persen dibandingkan penerimaan bulan Mei 2022 yang lalu," ujarnya.

Sementara itu, belanja negara tercatat tumbuh 7,1 persen pada Mei 2023. Tercatat realisasi belanja negara mencapai Rp 1.005 triliun, dari target yang ditetapkan sebesar Rp 3.061,2 triliun.

"Ini artinya 32,8 persen dari total belanja negara sudah dibelanjakan, ini naik 7,1 persen," ucapnya.

Baca juga: BUMN Pengelola Mandalika Terjerat Utang, Ujung-ujungnya Minta APBN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com