Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Ketidakpastian Global, IMF Ramal Ekonomi Indonesia 2023 Tumbuh 5 Persen

Kompas.com - 27/06/2023, 14:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menyatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 masih positif di tengah kondisi global yang tidak menentu.

Proyeksi itu dibuat dengan mempertimbangkan laju inflasi di Tanah Air serta berbagai kebijakan fiskal dan moneter yang dibuat.

Dalam dokumen IMF Executive Board Concludes 2023 Article IV Consultation with Indonesia disebutkan, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 diprediksi mengalami perlambatan dari realisasi tahun 2022 yang mencapai 5,3 persen. Namun demikian, ekonomi RI diproyeksi masih mampu tumbuh di level 5 persen sepanjang tahun ini.

"Pertumbuhan ekonomi (RI) diproyeksi sedikit melambat ke 5 persen pada 2023, dengan pertimbangan kebijakan pengetatan moneter yang dilakukan dan normalisasi harga komoditas," tulis dokumen tersebut, dikutip Selasa (27/6/2023).

Baca juga: Bank Indonesia Sebut IMF Akui Pemulihan Ekonomi Indonesia

Direktur eksekutif IMF menyebutkan, kinerja perekonomian Indonesia masih positif, di mana tekanan dari inflasi mulai mereda. Pada saat bersamaan, kebijakan makro Indonesia juga mulai kembali bergerak ke level sebelum pandemi Covid-19.

"Prospek (ekonomi Indonesia) tetap positif dan risiko secara umum terjaga, namun tetap terdapat pertimbangan terkait ketidakpastian eksternal," tulis IMF.

Dengan laju inflasi yang mulai mereda, tingkat pertumbuhan konsumsi rumah tangga, yang merupakan kontributor utama produk domestik bruto (PDB), diproyeksi terjaga pada 2023. Konsumsi rumah tangga diprediksi tumbuh 4,9 persen pada tahun ini.

Baca juga: IMF Sebut Inggris Bakal Terhindar dari Resesi Tahun Ini

 


Namun demikian, normalisasi harga komoditas berpotensi berimbas terhadap kinerja dagang nasional.

IMF memprediksi, net ekspor RI tumbuh 0,6 persen pada tahun ini, lebih rendah dari tahun lalu sebesar 0,8 persen.

"Risiko secara umum terjaga dalam waktu dekat, tetapi ekonomi global yang sangat tidak pasti membuat prospek tidak menentu," tulis IMF.

Baca juga: IMF Minta Indonesia Hapus Bertahap Larangan Ekspor Nikel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com