Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mei 2023, Utang Pemerintah Kembali Turun jadi Rp 7.787,51 Triliun

Kompas.com - 02/07/2023, 17:10 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Posisi utang pemerintah pada Mei 2023 kembali mengalami penurunan baik secara rasio maupun nominal.

Dilansir dari Kontan.co.id yang mengutip buku APBN KITA edisi Juni 2023, total utang pemerintah hingga periode tersebut sebesar Rp 7.787,51 triliun, dengan rasio utang terhadap PDB sebesar 37,85 persen. Posisi utang tersebut turun sekitar Rp 62,38 triliun dari posisi April 2023 yang sebesar Rp 7.849,89 triliun.

Penurunan tersebut dipengaruhi oleh mutasi pembiayaan baik dari instrumen pinjaman maupun surat berharga negara (SBN), yang mana pembayaran cicilan pokok utang pada bulan Mei lebih besar dari pada pengadaan/penerbitan utang baru.

Selain itu, rasio utang pemerintah terhadap PDB per akhir bulan Mei 2023 berada di batas aman atau jauh di bawah 60 persen PDB, sesuai UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan masih sesuai dengan yang telah ditetapkan melalui Strategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah tahun 2023-2026 di kisaran 40 persen.

Baca juga: Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 150,4 Triliun hingga Mei 2023

Komposisi utang pemerintah didominasi oleh utang domestik yaitu 72,15 persen. Sementara berdasarkan instrumen, komposisi utang pemerintah mayoritas berupa SBN yang mencapai 89,04 persen sebesar Rp 6.934,25 triliun. Rinciannya, SBN domestik sebesar Rp 5.594,92 triliun, dan SBN Valas Rp 1.339,33 triliun.

Sementara itu, utang yang berasal dari pinjaman, sebesar 10,96 persen dari total utang atau Rp 853,26 triliun. Dengan rincian, pinjaman yang berasal dari luar negeri sebesar Rp 829,17 triliun, sedangkan yang berasal dari dalam negeri sebesar Rp 24,09 triliun.

Pemerintah mengutamakan pengadaan utang dengan tenor menengah panjang dan melakukan pengelolaan portofolio utang secara aktif.

Per akhir Mei 2023, profil jatuh tempo utang Indonesia terbilang cukup aman dengan rata-rata tertimbang jatuh tempo (average time maturity/ATM) di kisaran 8 tahun.

Pemerintah menyatakan senantiasa melakukan pengelolaan utang secara hati-hati dengan risiko yang terkendali melalui komposisi yang optimal, baik terkait mata uang, suku bunga, maupun jatuh tempo.

Baca juga: Satgas BLBI Tagih Utang Rp 700 M dari Perusahaan Tutut Soeharto

Sejalan dengan kebijakan umum pembiayaan utang untuk mengoptimalkan sumber pembiayaan dalam negeri dan memanfaatkan utang luar negeri sebagai pelengkap.

Selanjutnya, guna meningkatkan efisiensi pengelolaan utang dalam jangka panjang, pemerintah terus berupaya mendukung terbentuknya pasar SBN domestik yang dalam, aktif, dan likuid. Salah satu strateginya adalah melalui pengembangan berbagai instrumen SBN, termasuk pula pengembangan SBN tematik berbasis lingkungan (Green Sukuk) dan SDGs (SDG Bond dan Blue Bond).

Peranan transformasi digital dalam proses penerbitan dan penjualan SBN yang didukung dengan sistem online juga tak kalah penting, mampu membuat pengadaan utang melalui SBN menjadi semakin efektif dan efisien, serta kredibel. (Siti Masitoh)

Baca juga: Ombudsman Minta Sri Mulyani Bayarkan Utang ke Masyarakat Senilai Rp 258,6 Miliar

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Utang Pemerintah Kembali Turun, Per Mei 2023 Sebesar Rp 7.787,51 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com