Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 150,4 Triliun hingga Mei 2023

Kompas.com - 26/06/2023, 13:04 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi pembiayaan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 sebesar Rp 150,4 triliun sampai dengan akhir Mei 2023.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi tersebut naik 64,9 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 91,2 triliun.

"Sampai dengan 2023, realisasi sampai dengan Mei pembiayaan utang mencapai Rp 150,4 triliun," ujar dia dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Sri Mulyani: Banyak Negara Tidak Mampu Bertahan akibat Tekanan Ekonomi

Meskipun meningkat tajam, jika dilihat dengan alokasi pembiayaan APBN 2023, nilai realisasi tersebut baru mencapai 21,6 persen dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp 696,3 triliun.

Sri Mulyani menjelaskan, masih rendahnya realisasi pembiayaan itu disebabkan oleh pendapatan negara yang tetap tumbuh pesat hingga Mei, sehingga menjaga surplus APBN.

"Menyebabkan kita semuanya melakukan berbagai restrategi untuk penurunan issuance utang kita," kata dia.

Baca juga: Sri Mulyani Jawab Keraguan DPD soal Kemampuan Bayar Utang Pemerintah

Jika dilihat berdasarkan jenisnya, sumber pembiayaan utamanya berasal dari penerbitan surat berharga negara (SBN) yang mencapai Rp 144,5 triliun, tumbuh 92 persen secara tahunan, dan setara dengan 20,3 persen dari target APBN.

Pesatnya pertumbuhan pembiayaan SBN salah satunya dikontribusikan dari penerbitan Samurai Bond sebesar 104,8 miliar yen Jepang atau setara skeitar 760 juta dollar AS.

Bendahara negara menyebutkan, dari total penerbitan Samurai Bond tersebut terdapat surat utang yang berorientasi aksi iklim, blue bond, yakni sebesar 20,7 miliar yen Jepang.

Baca juga: Negara Dituding Bokek, Stafsus Sri Mulyani: Keliru!

"Memang masyarakat investment fund di seluruh dunia mereka mengharapkan akan diterbitkannya lebih banyak surat utang yang bertema environment baik itu blue bond, green bond, atau pun SDG's bond," tuturnya.

Sementara itu, realisasi pembiayaan lewat pinjaman mencapai Rp 5,9 triliun, terkontraksi 63,2 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 16 triliun.

Meskipun realisasi pembiayaan tumbuh pesat, Kemenkeu mengklaim pengelolaan dan waktu penerbitan utang baik SBN dan pinjaman terkendali sesuai dengan strategi pembiayaan tahun 2023.

Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Ironi di Balik Utang Pemerintah ke Jusuf Hamka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com