Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah "Artificial Intelligence" (AI) akan Menghilangkan Banyak Pekerjaan di Masa Depan?

Kompas.com - 26/06/2023, 12:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah digunakan banyak orang dan mengubah cara bekerja, berbelanja, berkreasi, sampai berkomunikasi satu dengan yang lain.

Pendukung AI menggembar-gemborkan potensi teknologi untuk meningkatkan produktivitas kita, menciptakan era baru pekerjaan yang lebih baik, pendidikan yang lebih baik, dan perawatan penyakit yang lebih baik.

Sebaliknya, orang yang skeptis terhadap AI telah menyuarakan keprihatinan tentang potensi teknologi untuk mengganggu pekerjaan, menyesatkan orang, dan mungkin membawa akhir atau kemusnahan bagi umat manusia.

Yang membingungkan, beberapa eksekutif di Silicon Valley tampaknya menganut dua pandangan sekaligus.

Baca juga: Dari AI hingga Cloud Computing, Ini 4 Skill Paling Dibutuhkan Dunia Kerja Masa Depan

Dilansir dari CNN, Senin (26/6/2023), kecerdasan buatan dalam pemahaman publik kerap dimaknai sebagai mesin pembunuh yang ingin menyalip manusia.

Namun sebenarnya dalam industri teknologi, AI merupakan istilah luas yang mengacu pada berbagai alat yang dilatih untuk melakukan tuas rumit dan sebelumnya harus dikerjakan beberapa orang.

Misalnya, ketika menggunakan internet, AI memungkinakn untuk dapat menyortir data, memfilter konten, dan memberikan saran.

Baca juga: 5 Manfaat AI dalam Mengembangkan Skala Bisnis dan Melayani Konsumen

Kecerdasan buatan adalah teknologi yang memungkinkan Netflix untuk merekomendasikan film, membantu menghilangkan spam, ujaran kebencian, dan konten tidak pantas lainnya dari linimasa media sosial.

AI juga dapat berhasil mengembangkan teknik untuk memecahkan berbagai masalah dunia nyata, seperti menyesuaikan sinyal lalu lintas secara real time untuk mengelola masalah kemacetan atau membantu profesional medis menganalisis gambar untuk membuat diagnosis.

AI juga penting untuk mengembangkan mobil self-driving dengan memproses data visual dalam jumlah besar, sehingga kendaraan dapat memahami sekelilingnya.

Baca juga: Perusahaan Ini Bangun Rumah Budidaya Walet Berteknologi AI Pertama di Dunia

 


Pembahasan tentang AI semakin santer belakangan karena kehadiran ChatGPT, sebuat chatbot yang mengutamakan kekuataan kecerdasaan buatan.

Alat yang dibuat oleh OpenAI ini digunakan orang-orang untuk menyusun tuntutan hukum, menulis lirik lagu, dan membuat abstrak makalah penelitian.

Sebagai gambaran, Microsoft dan Google telah memperkenalkan fitur yang didukung oleh AI generatif, teknologi yang mendasari ChatGPT, ke dalam alat produktivitas yang paling banyak digunakan.

Sementara, Meta, Amazon, dan Alibaba jugas mengaku sedang mengerjakan alat AI generatif juga. Banyak bisnis lain juga melakukan hal yang serupa.

Baca juga: AI Bisa Ubah Konsep Pekerjaan di Masa Depan, Apa yang Harus Dilakukan?

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com