Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari AI hingga "Cloud Computing", Ini 4 "Skill" Paling Dibutuhkan Dunia Kerja Masa Depan

Kompas.com - 30/05/2023, 16:59 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia saat ini menyumbang 40 persen dari ekonomi digital Asia Tenggara, tetapi sebagian besar penduduk Indonesia masih belum dibekali dengan keterampilan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dasar yang dibutuhkan untuk bertahan hidup dalam masyarakat berorientasi teknologi.

Padahal di masa depan, ada empat keterampilan yang paling dibutuhkan yakni Artificial intelligence (AI) atau Machine learning (ML), Cloud computing, Product management, dan Social Media.

Masalah struktural ini menghambat Indonesia membentuk bonus demografi untuk penyediaan sumber daya tenaga kerja yang siap menghadapi masa depan.

Baca juga: 5 Strategi Bappenas Siapkan Kualitas SDM RI Menuju Indonesia Emas 2045

Menurut sebuah studi analisis terhadap 228 juta iklan lowongan pekerjaan baru-baru ini di Amerika Serikat, keahlian Artificial intelligence (AI)/ Machine learning (ML), Cloud computing, Product management, dan Social Media menjadi empat keterampilan yang paling dibutuhkan untuk lapangan pekerjaan yang terus berevolusi.

Indonesia harus mengatasi masalah struktural dalam pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Sebab di RI, inisiatif digitalisasi di seluruh mata rantai industri telah dimulai namun masih terbatas.

Hal ini menghambat populasi usia kerja untuk menjadi sumber daya manusia yang produktif dengan keterampilan utama untuk berkembang di dunia kerja di masa depan.

"Para peneliti menemukan bahwa setidaknya salah satu kriteria keterampilan tersebut adalah syarat yang ditampilkan pada satu dari delapan iklan lowongan pekerjaan di AS,” jelas Shirley Santoso, Partner dan President dari Kearney melalui keterangannya, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Digitalisasi Bikin Keluarga Indonesia Lebih Bahagia

Rohit Sethi, Principal dari Kearney menambahkan, Indonesia harus segera mengembangkan infrastruktur pendidikan menjadi ekosistem digital yang kuat dan melibatkan pemerintah pusat, perusahaan swasta, BUMN, dan pelaku teknologi di bidang pendidikan.

"Pendanaan yang cukup dari pemerintah dapat mendukung pengembangan ekosistem pendidikan secara digital. Beban pengeluaran pemerintah dapat dikurangi dengan merancang regulasi pendanaan untuk menarik sektornya”, kata Rohit.

“Selain mengembangkan tenaga kerja masa depan, Indonesia juga perlu menyediakan sumber daya pelatihan TIK untuk melayani masyarakat yang kurang tinggi dalam pendidikan, penduduk lanjut usia, dan perempuan,” tambah Rohit.

Baca juga: Berlomba dengan AI

Inisiatif Kemenkominfo

Meskipun Indonesia saat ini belum memiliki program komprehensif untuk menyiapkan keterampilan yang dibutuhkan oleh tenaga kerja di masa depan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sudah mengambil langkah proaktif untuk mengatasi masalah ini dengan membentuk platform "Digital Talent Scholarship".

Inisiatif ini bertujuan untuk mempromosikan pengembangan keterampilan digital dan menjembatani kesenjangan keterampilan digital di Indonesia, dengan fokus pada pengembangan talenta yang dapat berkontribusi pada ekonomi digital negara.

Shirley mengatakan, Kearney menyambut baik inisiatif Kemenkominfo untuk membentuk Digital Talent Scholarship sebagai langkah nyata untuk memajukan ekonomi digital Indonesia.

"Dengan membekali tenaga kerja dengan keterampilan digital yang diperlukan, Indonesia akan lebih siap untuk bersaing di pasar global dan mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bank Dunia Beberkan 3 Faktor yang Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Bank Dunia Beberkan 3 Faktor yang Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Era Ekonomi Digital, Startup di RI Butuh Pemodal Ventura Korporasi

Era Ekonomi Digital, Startup di RI Butuh Pemodal Ventura Korporasi

Whats New
Komitmen PT Axia Prima Sejahtera, Berikan Solusi Terbaik untuk Industri Sistem Pengamanan

Komitmen PT Axia Prima Sejahtera, Berikan Solusi Terbaik untuk Industri Sistem Pengamanan

Rilis
Realisasi KUR Pertanian Capai Rp 53,5 Triliun hingga Awal Oktober 2023

Realisasi KUR Pertanian Capai Rp 53,5 Triliun hingga Awal Oktober 2023

Whats New
Mengenal Perbedaan Simbol Copyright, Trademark, dan Registered pada Produk dan Jasa

Mengenal Perbedaan Simbol Copyright, Trademark, dan Registered pada Produk dan Jasa

Whats New
Bahlil Sebut Banyak Pihak yang Ragukan Investasi China Rp 175 Triliun di Pulau Rempang

Bahlil Sebut Banyak Pihak yang Ragukan Investasi China Rp 175 Triliun di Pulau Rempang

Whats New
Harga Pertamax dkk Naik Ikut Mekanisme Pasar

Harga Pertamax dkk Naik Ikut Mekanisme Pasar

Whats New
Simak Syarat dan Cara Daftar Jadi Agen BRILink

Simak Syarat dan Cara Daftar Jadi Agen BRILink

Whats New
Bea Cukai Lelang Ribuan Produk Tekstil dan Pakaian Impor

Bea Cukai Lelang Ribuan Produk Tekstil dan Pakaian Impor

Whats New
IHSG Ditutup di Zona Hijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 15.530 Per Dollar AS

IHSG Ditutup di Zona Hijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 15.530 Per Dollar AS

Whats New
BCA Rilis Layanan Paylater, Ada Promo Bunga 0 Persen

BCA Rilis Layanan Paylater, Ada Promo Bunga 0 Persen

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka 39 Formasi PPPK, Cek Syarat dan Cara Daftarnya

Kemenko Perekonomian Buka 39 Formasi PPPK, Cek Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Ombudsman: 53 Persen UMKM Masih Dimintai Agunan Saat Mengajukan KUR

Ombudsman: 53 Persen UMKM Masih Dimintai Agunan Saat Mengajukan KUR

Whats New
Beras Jadi Biang Kerok Inflasi September

Beras Jadi Biang Kerok Inflasi September

Whats New
Ciptakan Lingkungan Kerja Harmonis, PT Gunbuster Nickel Industry Gelar Seminar Pertukaran Budaya Indonesia-Tiongkok

Ciptakan Lingkungan Kerja Harmonis, PT Gunbuster Nickel Industry Gelar Seminar Pertukaran Budaya Indonesia-Tiongkok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com