Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadirkan Solusi Investasi, Stockbit Gandeng Fullerton Fund Management Jadi Mitra

Kompas.com - 30/05/2023, 16:38 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Platform investasi digital PT Stockbit Investa Bersama (Stockbit) menggandeng Fullerton Fund Management Company Ltd dari Singapura untuk menghadirkan solusi "wealth management".

Kemitraan strategis ini menyatukan kapabilitas yang saling melengkapi. Kombinasi antara platform investasi digital Stockbit dan pengetahuan mendalam tentang kondisi pasar lokal serta keahlian Fullerton dalam berinvestasi akan menghasilkan produk dan solusi investasi yang inovatif bagi para investor di Indonesia.

Stockbit dan Fullerton memaknai kemitraan ini sebagai kesempatan strategis untuk melayani investor ritel, perantara hingga institusi di RI, sebagai salah satu pasar paling dinamis di Asia Tenggara.

"Kami percaya bahwa rekam jejak Fullerton yang solid dalam menghadirkan solusi investasi yang berkualitas akan memberikan manfaat positif bagi investor di Indonesia,” kata Sigit Kouwagam, CEO dan Co-founder Stockbit melalui keterangan pers, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Ajaib dan Stockbit Sekuritas Kena Sanksi BEI gara-gara Hal Ini

Pendekatan digital yang Stockbit ambil memungkinkan investor untuk membangun portofolio investasi berdasarkan profil risiko dan tujuan investasi yang mereka miliki dengan cara yang sederhana dan optimal.

Di Stockbit, investor dapat berinvestasi di berbagai kelas aset seperti saham, surat berharga yang dijamin negara, dan reksa dana.

"Aspirasi Stockbit dalam membuka akses terhadap solusi investasi sejalan dengan komitmen kami dalam mendesain solusi yang berkualitas untuk menjawab kebutuhan investor di market yang berkembang dengan cepat dan dinamis ini,” tambah Jenny Sofian, CEO Fullerton Fund Management.

Fullerton sendiri adalah investment specialist yang ternama dan aktif dengan pengalaman 20 tahun dalam berinvestasi di berbagai kelas aset, market, sektor, dan negara.

Fullerton memiliki fokus yang kuat pada manajemen risiko, dan klien-kliennya meliputi Sovereign Wealth Fund, perusahaan asuransi, perusahaan keluarga, private wealth, dan saluran-saluran ritel di Asia, Eropa, dan Amerika.

Baca juga: Perhatikan Hal Ini Sebelum Buka Rekening di Aplikasi Saham Stockbit

Pertumbuhan investor di Indonesia

Sebagai informasi, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), tingkat populasi di Indonesia serta prospek pertumbuhan yang kuat diyakini akan mendorong permintaan terhadap produk dan layanan keuangan.

Data KSEI menyebutkan jumlah investor di Indonesia bertumbuh sebesar 38 persen secara year-on-year di tahun 2022.

Namun, tingkat penetrasi di pasar manajemen aset masih tergolong rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

Dari data Bank Dunia terbaru, total aset kelolaan (Asset Under Management/AUM) reksa dana Indonesia masih berada di bawah angka 4 persen dibanding dengan total Produk Domestik Bruto (PDB).

Angka ini berada jauh di bawah Malaysia, Thailand, dan India yang masing-masing telah mencapai angka 35,8 persen, 30,3 persen, dan 15,8 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com