Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Indonesia Sebut IMF Akui Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 26/06/2023, 12:45 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia menanggapi hasil asesmen IMF atas perekonomian Indonesia dalam laporan Article IV Consultation 2023 yang ?dirilis Senin (26/6/2023).

Dalam laporan tersebut, Dana Moneter Internasional (IMF) menilai Indonesia telah menunjukkan pemulihan ekonomi yang baik pasca pandemi melalui kinerja makroekonomi yang kuat, didukung penerapan kebijakan moneter dan fiskal secara berhati-hati.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, Indonesia menghadapi tantangan global pada tahun 2022 dengan pertumbuhan yang sehat, tekanan inflasi yang menurun, dan sistem keuangan yang stabil.

Baca juga: IMF Sebut Inggris Bakal Terhindar dari Resesi Tahun Ini

Meskipun begitu, ia bilang Dewan Direktur IMF menyampaikan apresiasi terhadap berbagai kebijakan yang ditempuh otoritas Indonesia selama 2022.

"Pertama, keberhasilan otoritas untuk kembali kepada batas maksimal defisit fiskal 3 persen, lebih cepat dari yang diperkirakan dan komitmen otoritas untuk menerapkan disiplin fiskal," ujar dia dalam keterangan resmi, Senin (26/6/2023).

Selain itu IMF juga mengakui penerapan kebijakan moneter yang memadai untuk menjaga stabilitas harga dan ketahanan sektor keuangan yang tetap terjaga.

IMF mengakui penerapan UU Cipta Kerja serta UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan dan mengapresiasi strategi diversifikasi Indonesia yang fokus pada upaya hilirisasi dalam rangka meningkatkan nilai tambah ekspor.

"IMF juga mengapresiasi komitmen otoritas untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan deforestasi," imbuh dia.

Baca juga: IMF: Ekonomi Indonesia Jauh di Atas Pertumbuhan Ekonomi Dunia

 


Dalam laporan yang sama, IMF memproyeksikan kinerja ekonomi Indonesia tetap kuat dengan sedikit moderasi di tahun 2023.

IMF mencermati beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai, terutama terkait ketidakpastian kondisi ekonomi dan keuangan global yang berpotensi mempengaruhi outlook pertumbuhan.

Erwin memaparkan, IMF menyampaikan rekomendasi untuk normalisasi kebijakan fiskal dan moneter sebagaimana kondisi pre-pandemi, keberlanjutan kebijakan sektor keuangan yang mendukung pertumbuhan inklusif, serta reformasi kebijakan secara lebih luas guna mendorong pertumbuhan jangka menengah.

"Proyeksi positif IMF tersebut sejalan dengan hasil asesmen Bank Indonesia yang memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional akan berlanjut sejalan dengan kemajuan agenda reformasi," tandas dia.

Baca juga: IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Jadi 5 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com