Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 38 Perusahaan Dunia yang PHK Massal Karyawan di Semester I-2023

Kompas.com - 03/07/2023, 17:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki paruh kedua 2023 ini, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) perusahaan di dunia tak kunjung reda.

Berdasarakan penelusuran Kompas.com, sekurang-kurangnya terdapat 38 perusahaan dunia yang melakukan PHK pada semester I-2023 ini.

Sektor teknologi menyesaki deretan daftar perusahaan yang PHK karyawannya ini. Sampai kuartal I-2023 saja sudah terdapat 19 perusahaan teknologi dunia yang melakukan PHK massal.

Terbaru, Majalah National Geographic mengumumkan PHK imbas dari pemangkasan pekerja yang telah dilakukan induknya Walt Disney pada kuartal I-2023 lalu.

Sebelumnya, rencana PHK 1.000 karyawan Grab Holidngs juga cukup menggemparkan.

Baca juga: Pembuat Game Pokemon Go PHK 230 Karyawan

Sebagian besar perusahaan berdalih harus mengambil keputusan PHK massal untuk membuat bisnis lebih efisien dan siap menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

Berdasarkan catatan Kompas.com, berikut ini daftar 38 perusahaan dunia yang mengumumkan PHK besar-besaran sepanjang 2023 ini.

1. National Geographic

Majalah National Geographic melakukan putaran terakhir gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) pada staf penulisnya.

Majalah yang ikonik dengan bingkai kuning ini telah merampingkan 17 posisi editor, termasuk di dalamnya semua staf penulis, staf publikasi, staf podcast, dan sekelompok editornya. Bahkan, salah satu dari mereka dikabarkan telah bekerja lebih dari 40 tahun.

Sebenarnya, majalah yang berusia lebih dari 100 tahun itu telah mengumumkan efisiensi pegawai pada April lalu. Langkah ini merupakan bagian dari gelombang PHK dari perusahaan induknya, Walt Disney Co.

2. Niantic

Pembuat game Pokemon Go, Niantic melakukan PHK kepada 230 pekerjanya. Perusahaan yang berbasis di San Fransisco tersebut, mengumumkan pemberhentian tersebut pada Kamis (29/6/2023) waktu setempat.

Selain melakukan PHK kepada 230 karyawannya, Niantic juga membatalkan peluncuran game terbaru dan sejumlah event. Kebijakan perusahaan melakukan PHK merupakan bagian dari reorganisasi perusahaan.

CEO Niantic John Hanke, perusahaan juga membatalkan NBA All-World, dan kerja sama dengan Marvel, serta menghentikan produksi game mereka. Perusahaan juga akan menutup studio mereka yang ada di Los Angeles, tempat sebagian besar karyawan yang terkena dampak PHK.

3. Waze

Google memotong pekerjaan di aplikasi pemetaan Waze karena fokus menggabungkan sistem periklanan aplikasi dengan teknologi Google Ads, tanpa memberikan perincian tentang jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Untuk menciptakan pengalaman jangka panjang yang lebih baik dan lancar bagi pengiklan Waze, kami telah mulai mentransisikan sistem periklanan Waze yang ada ke teknologi Google Ads. Sebagai bagian dari pembaruan ini, kami telah mengurangi peran yang berfokus pada monetisasi Iklan Waze," tulis pernyataan Google.

Sedikit catatan, Google mengakuisisi Waze sekitar 1,3 miliar dollar AS pada 2013.

4. Ford

Produsen kendaraan Ford berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sejumlah karyawannya. Badai PHK ini kebanyakan akan dirasakan oleh para insinyur (engineer) di wilayah Amerika Utara.

Juru bicara Ford TR Reid mengatakan, keputusan ini diambil karena Ford berencana untuk lebih banyak fokus ke kendaraan listrik.

Meskipun begitu, perusahaan tidak mengkonfirmasi jumlah karyawan yang akan terdampak PHK.

5. Grab Holdings

Perusahaan layanan on demand yang bermarkas di Singapura, Grab Holdings, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) lebih dari 1.000 pekerja atau sekitar 11 persen dari jumlah tenaga kerja di Grab Holdings.

CEO Grab Holdings Anthony Tan mengatakan, pemangkasan karyawan ini merupakan upaya perusahaan untuk mengelola biaya dan menata ulang perusahaan agar lebih kompetitif.

PHK ini disebut langkah yang menyakitkan, tetapi harus diambil oleh perusahaan agar tetap kompetitif di masa depan.

"Tujuan utama dari latihan ini adalah untuk menata ulang diri kami secara strategis, sehingga kami dapat bergerak lebih cepat, bekerja lebih cerdas, dan menyeimbangkan kembali sumber daya kami di seluruh portofolio kami sejalan dengan strategi jangka panjang kami," ujar Tan.

6. Reddit

Situs forum online Reddit mengonfirmasi melakukan PHK terhadap 5 persen dari total tenaga kerjanya, atau sekitar 90 karyawan.

Menurut laporan The Wall Street Journal, Reddit ingin mengurangi biaya (cost) dalam upaya untuk mencapai break even point alias titik impas atau balik modal, yang ditargetkan pada tahun depan.

Titik impas mengacu pada jumlah pendapatan yang harus diperlukan untuk menutup total biaya yang sudah dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu, baik biaya tetap maupun biaya variabel.

7. Zip Recruiter

Situs yang membantu orang mencari kerja ZipRecruiter akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 270 karyawannya. Perusahaan akan memotong sekitar 20 persen karyawannya pada akhir bulan ini.

"Tindakan ini diambil sebagai tanggapan terhadap kondisi pasar saat ini dan setelah mengurangi biaya diskresioner lainnya, dengan maksud untuk mendorong efisiensi jangka panjang," menurut laporan perusahaan, dikutip dari CNN, Jumat (2/6/2023).

Perusahaan sebelumnya mewanti-wanti tentang perlambatan pasar tenaga kerja.

8. Sega

Sega, raksasa video game asal Jepang memangkas 121 karyawannya yang bekerja di studio game Relic Entertainment.

Studio game tersebut menjadi tempat bagi perusahaan untuk mengembangkan game Company of Heroes dan Age of Empires 4.

“Relic Entertainment dan Sega (yang berbasis di) Eropa ingin membagikan kabar yang kurang baik bahwa studio kami terkena imbas PHK sehingga berdampak pada 121 karyawan,” tulis Relic dalam surat pernyataan.

Pemangkasan dilakukan karena Sega dan Relic tengah melakukan restrukturisasi dan akan lebih berfokus pada bisnis franchise-nya.

9. Vodafone

Perusahaan telekomunikasi multinasional Vodafone akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 11.000 karyawan dalam kurun waktu tiga tahun. Hal ini dilakukan karena perusahaan ini berencana meluncurkan rencana perubahan halauan bisnis.

PHK Vodafone ini setara dengan sepersepuluh dari tenaga kerja globalnya. PHK akan berdampak pada kantor pusat di Inggris dan negara lain.

CEO sekaligus Direktur keuangan Vodafone Margherita Della Valle mengatakan, kinerja perusahan belum cukup baik.

10. LinkedIn

LinkedIn melakukan Pemutusan Hubungan Karyawan (PHK) terhadap karyawannya di China. Dengan begitu, nama LinkedIn menambah daftar perusahaan teknologi AS yang memangkas karyawan di tahun 2023.

Tak hanya mem-PHK karyawan, jejaring sosial profesional itu juga menutup aplikasinya. Alasannya tak lain karena pertumbuhan pendapatan perusahaan yang melambat.

"Saat kami menjalankan LinkedIn di tengah lanskap yang berubah cepat, kami membuat perubahan pada strategi bisnis China dan global yang menghasilkan pemangkasan 716 karyawan," kata CEO LinkedIn, Ryan Roslansky dalam surat yang diedarkan ke karyawan

Baca juga: Dalam Proses Penyelamatan, UBS Bakal PHK 35.000 Karyawan Credit Suisse

11. GAP

Perusahaan retail asal Amerika Serikat GAP berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 1.800 karyawannya.

Langkah ini diambil agar perusahaan retail ini dapat memangkas biaya operasional. PHK ini akan berdampak pada pekerja korporat perusahaan.

Sedikit catatan, Gap memiliki sekitar 95.000 karyawan secara global. Adapun sebanyak 9 persen dari jumlah tersebut adalah staf korporat.

12. DropBox

Platform penyimpanan cloud dan berbagi file, Dropbox, memangkas 16 persen dari total keseluruhan karyawan atau setara dengan 500 pekerja.

Pengumuman pemangkasan tersebut diumumkan dalam memo internal perusahaan yang ditulis oleh CEO dan Co-founder Dropbox, Drew Houston, Kamis (27/4/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com