Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 9 Tahun, Roatex Bakal Serahkan Sistem Bayar Tol Nirsentuh MLFF ke Indonesia

Kompas.com - 11/07/2023, 10:39 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) bakal menyerahkan seluruh sistem pembayaran tol nontunai nirsentuh (multi lane free flow/MLFF) setelah 9 tahun dioperasikan oleh PT RITS di Indonesia.

Dengan demikian, sistem MLFF yang dibiayai oleh pemerintah Hungaria dan dikerjakan oleh Roatex Zrt melalui PT RITS akan menjadi milik Indonesia sepenuhnya setelah 9 tahun.

"Sembilan tahun beroperasi, kami akan mendapatkan kembali uang investasi kami. Setelah itu terjadi, kami akan menyerahkan teknologi kepada pemerintah Indonesia. Kami pulang, semuanya tetap di sini, semuanya," ujar Direktur Utama PT RITS Attila Keszeg saat konferensi pers di Kedutaan Besar Hungaria, Jakarta, Senin (10/7/2023).

Baca juga: Rotatex Sebut Sistem MLFF Tak Bikin Tarif Tol Naik

Untuk menyiapkan Indonesia mengoperasikan sistem MLFF, pihaknya akan memberikan pendampingan dan pelatihan kepada tenaga kerja Indonesia.

Oleh karenanya, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan diri agar nantinya bisa melakukan transfer teknologi dan pengetahuan kepada tenaga kerja Indonesia.

"Ya, tentu saja (akan ada transfer teknologi dan pelatihan). Bukan hanya itu, kami juga akan bekerja sama. Kami mulai prosesnya sekarang untuk menyiapkan diri dari sisi organisasi, jumlah orang, kualitas orang. Kami harus melatih diri kami sendiri dulu, harus menyiapkan organisasi kami dulu," jelasnya.

Sementara itu, dia mengungkapkan, selama 9 tahun pertama pihaknya akan mengoperasikan sistem MLFF dan perlahan mengembalikan dana investasi sebesar 300 juta dollar AS dari retribusi tarif tol yang dikumpulkan dengan sistem MLFF.

Kendati demikian, dia mengakui besaran dana yang bakal didapatkan selama 9 tahun ini tidak akan sebesar nilai investasi yang digelontorkan pemerintah Hungaria untuk proyek ini.

"Saya tidak bisa mengatakan kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Kita akan mendapatkan sesuatu tetapi jumlahnya sangat kecil dibandingkan dengan nilai investasi," kata dia.

Meski begitu, pemerintah Hungaria tidak mempermasalahkannya lantaran tujuan dari proyek ini bukan mencari keuntungan tetapi untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Hungaria.

"Karena tujuan dari proyek ini bukan untuk membuat Hongaria kaya, kita di sini untuk mengembangkan hubungan," tuturnya.

Baca juga: Pemerintah Bakal Dirikan BLU untuk Kelola Uang Pembayaran Tol dari Sistem MLFF

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com