Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibayangi Kenaikan Suku Bunga AS, Harga Minyak Dunia Turun 1 Persen

Kompas.com - 11/07/2023, 09:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia turun 1 persen pada akhir perdagangan Senin (10/7/2023) waktu setempat atau Selasa pagi WIB, di tengah meningkatnya kemungkinan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed).

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1 persen atau 78 sen dollar AS menjadi sebesar 77,69 dollar AS per barrel. Sedangkan minyak mentah Brent turun 1,2 persen atau 87 sen AS menjadi sebesar 72,99 dollar AS.

"Pelaku pasar sangat gugup dengan suku bunga yang lebih tinggi, yang dapat mematikan permintaan (minyak) dengan sangat cepat,” kata Dennis Kissler, Wakil Presiden Senior Perdagangan di BOK Financial.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Semakin Susut, Harga Pertalite Bisa Turun?

Pada Senin, Presiden Fed San Francisco Mary Daly kembali menyatakan bahwa dirinya yakin diperlukan kenaikan suku bunga dua kali lagi di tahun ini untuk menekan tingginya inflasi. Lantaran, laju inflasi AS masih di atas target The Fed yang sebesar 2 persen.

Begitu pula dengan Presiden Fed Cleveland Loretta Mester yang juga mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih banyak di tahun ini.

Kini pasar memperkirakan peluang sebesar 95 persen untuk kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan Juli mendatang, menurut alat CME FedWatch.

Seperti diketahui, tren suku bunga tinggi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi. Lantaran, bung a yang mahal membuat aktivitas ekonomi terganggu sehingga mengurangi permintaan terhadap bahan bakar.

Kendati begitu, keputusan Arab Saudi dan Rusia untuk memangkas produksi minyaknya, telah membantu membatasi penurunan harga minyak mentah tidak jatuh lebih dalam.

Harga minyak mentah Brent dan WTI yang menjadi tolok ukur, sempat naik lebih dari 4,5 persen pada pekan lalu, usai Arab Saudi dan Rusia mengumumkan pengurangan produksi.

Alhasil, total pengurangan produksi minyak oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, atau OPEC+ menjadi sekitar 5 juta barrel per hari, atau sekitar 5 persen dari permintaan minyak global.

Baca juga: Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, BP Per Juli 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com