Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi dan Rusia Pangkas Pasokan, Harga Minyak Dunia Naik

Kompas.com - 04/07/2023, 06:11 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia naik pada akhir perdagangan Senin (3/7/2023) waktu setempat atau Selasa pagi WIB, usai eksportir utama minyak yakni Arab Saudi dan Rusia mengumumkan pemotongan pasokan untuk Agustus 2023.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent naik 0,6 persen atau 43 sen AS menjadi sebesar 75,84 dollar AS per barrel. Begitu pula dengan harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,6 persen atau 30 sen AS menjadi sebesar 71,03 dollar AS per barrel.

Arab Saudi menyatakan bakal memperpanjang pemotongan sukarela 1 juta barrel per hari (bpd) untuk satu bulan lagi termasuk Agustus, menurut laporan kantor berita negara setempat.

Baca juga: Harga Rata-rata Minyak Mentah Merosot ke 74 Dollar AS, Terendah sejak Januari 2022

Di sisi lain, Wakil Perdana Menteri Alexander Novak mengatakan, Rusia akan mengurangi ekspor minyaknya sebesar 500.000 barrel per hari pada bulan Agustus mendatang.

Pemotongan yang setara 1,5 persen dari pasokan global itu, membuat total yang dijanjikan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, atau OPEC+ menjadi sebesar 5,16 juta barrel per hari.

Pemangkasan pasokan ini bertujuan mengerek harga minyak mentah dari tren penurunan harga yang didorong kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan kemungkinan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat (AS).

Riyadh dan Moskow telah berusaha mendorong kenaikan harga. Harga minyak Brent telah turun dari level 113 dollar AS per barrel di tahun lalu, karena dilanda kekhawatiran perlambatan ekonomi dan pasokan yang melimpah dari produsen utama.

"Investor menjadi optimis saat paruh kedua tahun ini dimulai. Mereka memperkirakan neraca minyak yang lebih ketat dan ekuitas yang meningkat, juga menunjukkan bahwa resesi akan dihindari, meskipun kemungkinannya kecil,” kata analis PVM Tamas Varga.

Kekhawatiran perlambatan ekonomi lebih lanjut telah mengurangi permintaan bahan bakar, dipicu inflasi AS yang terus melampaui target 2 persen bank sentral. Inflasi yang masih tinggi itu memicu kekhawatiran kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Adapun suku bunga AS yang lebih tinggi dapat memperkuat nilai dollar AS, dan membuat harga minyak menjadi lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Baca juga: Wamen BUMN: BBM Pertamax Green 95 Dibanderol Sekitar Rp 13.200 Per Liter


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com